Sonora.ID - Kemajuan teknologi mendorong perilaku konsumen untuk lebih praktis dalam berbagai pembayaran.
Sebut saja fitur Pay Later yang kini banyak digaungkan oleh perusahaan financial technology (fintech).
Fitur ini termasuk langkah membangun ekosistem fintech dan mewadahi berbagai inovasi teknologi di industri yang terus mendisrupsi penggunaan keuangan masyarakat.
Baca Juga: Pakar: Respek dan Merendahkan Diri adalah Kunci Kesuksesan Kerja Tim
Berbagai perusahaan aplikasi besar berlomba-lomba mempromosikan kemudahan untuk fasilitas beli sekarang bayar belakangan yang dapat dipakai untuk traveling, pembelian makanan, transportasi hari-hari hingga banyak produk konsumsi lainnya.
Terkesan memudahkan bagi konsumen, namun jika tidak berhati-hati risiko lilitan utang menanti.
Seperti dikutip dari MoneySmart.com, Grant Thornton, organisasi global terkemuka yang menyediakan jasa assurance, tax, dan advisory merangkum 5 risiko penggunaan pay later yang perlu dipahami sebelum digunakan. Di antaranya sebagai berikut:
Baca Juga: Ingin Bisnis Makin Berkembang? Jangan Sepelekan Etika Bisnis Ini
1. Semakin Konsumtif
Dengan kemudahan untuk beli sekarang bayar belakangan memberikan dorongan impulsif dalam keputusan pembelian yang seringkali justru jatuh kepada barang-barang yang tidak diperlukan.
Jangan lupa pelaku usaha juga memiliki strategi melakukan promo untuk menghabiskan produk mereka yang tidak terlalu laku.
Baca Juga: Melihat Masa Depan Dunia Digital dengan Mengenalkan Teknologi ke Anak