Find Us On Social Media :
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dan Menteri Keuangan, Sri Mulyani saat pelantikan menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Presiden RI Joko Widodo mengumumkan dan melantik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju (KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)

Sri Mulyani Sebarkan Pesan Pidato Nadiem ke Jajaran Kemenkeu

Sienty Ayu Monica - Jumat, 29 November 2019 | 08:10 WIB

Sonora.ID Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku sempat tersinggung dengan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dan menyebarkannya ke jajaran Kemenkeu.

Pidato tersebut adalah pidato yang tengah viral beberapa waktu lalu.

"Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu Anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas," ujar Nadiem dalam pidatonya.

Bagian itu adalah bagian yang menyinggung Sri Mulyani.

Baca Juga: Viral Isi Pidato Nadiem Makarim Memperingati Hari Guru, Berikut Isinya

"Saya lihat di surat cinta Nadiem, guru-guru mendapat beban kegiatan pertanggungjawaban keuangan, saya sempat agak tersentil," ujar dia seperti yang dikutip dari Kompas.com ketika memberi paparan dalam acara KOMPAS100 CEO Forum di Jakarta, Kamis (28/11/2019).

Dalam Acara KOMPAS100 tersebut, Nadiem Makarim juga turut hadir dan memberikan paparan mengenai pendidikan sumber daya manusia (SDM) dan revolusi industri ke depan.

Sri Mulyani memaparkan, dirinya bahkan telah mengirimkan pidato Nadiem tersebut ke jajaran pegawai Kementerian Keuangan.

Menurutnya, dari pidato tersebut, para kementerian/lembaga bisa belajar lebih kreatif dalam menjalankan tugas, contohnya dengan memperingkas laporan keuangan melalui digitalisasi tanpa mengurangi akuntabilitasnya.

Baca Juga: Tanpa Gunakan Dana APBN, Sri Mulyani Gelar Program Mengajar di SD

Sebab, selama ini laporan keuangan bisa mencapai ratusan halaman tapi tidak dibaca dan menjadi beban.

"Surat cinta itu saya forward ke anak buah saya," kata dia.

"Kreativitas inovatif sebenarnya sama dengan rezim let the manager manage. Dulu laporan keuangan sampai 188 dari mulai item, berbagai macam layer enggak dibaca terus di-reduce jadi 16 masih beban. Makanya kita mulai berpikir gimana teknologi dapat membantu," ujar Sri Mulyani.