Find Us On Social Media :
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi kluster pemerintahan di calon ibu kota baru di Kecamatan Sepaku, Penajam Passer Utara, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019). ((KOMPAS.com/Ihsanuddin))

Alasan Gubernur Kaltim Ancam Jokowi Soal Pembangunan Ibu Kota Baru

Sienty Ayu Monica - Selasa, 4 Februari 2020 | 11:00 WIB

Sonora.ID - Dalam acara Climate and Land Use Alliance (CLUA) di Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor menegaskan bahwa ia akan menjaga kelestarian hutan di Kaltim, Senin (3/2/2020).

Dilansir dari Kompas.com, Ia juga tidak segan dan mengancam Presiden Joko Widodo untuk menghentikan pembangunan ibu kota baru apabila hal tersebut merusak lingkungan di wilayahnya.

"Saya akan hentikan sendiri kalau merusak hutan," tegas Gubernur Kaltim tersebut.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah menunjuk Kalimantan Timur sebagai calon ibu kota baru.

Baca Juga: Jokowi Sebut Tak Akan Berhutang Dalam Pembangunan Ibu Kota Baru di Kalimantan

Dua lokasi tersebut adalah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara.

Sesuai dengan rencana, luas kawasan induk untuk membangun ibu kota baru tersebut mencapai 40.000 hektar.

Untuk pengembangan kota, diperkirakan akan membutuhkan 180.000 hektar lahan.

Menurut Isran, menjaga lingkungan adalah hal penting untuk keberlangsungan ruang hidup masyarakat Kaltim, sehingga wajib hukumnya untuk dijaga.

Baca Juga: Jokowi Ajak Putra Mahkota UEA Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Negara Baru

Selain itu, dalam beberapa kesempatan Kaltim telah berkomitmen menjaga lingkungan dalam deklarasi internasional.