Sonora.ID - Di tengah pandemi COVID-19, seluruh pihak diharapkan agar menjaga kesehatan dan dirinya, hal ini berlaku juga untuk para jurnalis atau wartawan yang bertugas.
Menurut Ketua Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Kota Palembang, Prawira Maulana, untuk mendapatkan kebutuhan gambar dan suara yang baik, jurnalis televisi, menjadi salah satu profesi yang paling rentan terhadap penularan COVID-19.
“Gambar yang baik, dengan angle yang bagus, resolusinya juga bagus, sehingga layak tayang,” ujarnya, saat diwawancarai Radio Sonora, Senin (30/3).
Baca Juga: Menolak Diwawancara, Wali Kota Tangerang Marahi Wartawan yang Masih Kerja Lapangan
Wira, sapaan akrab Prawira Maulana, mengungkapkan, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumsel menyatakan kesiapannya untuk menjadi bank data bagi pemerintah daerah dan instansi terkait, untuk menyalurkan pemberitaan ke semua stasiun televisi.
“Otoritas terkait, bisa memaksimalkan fungsi kehumasannya. Kemudian, video-video yang diambil oleh humas otoritas tersebut, bisa ditampung di IJTI. Kemudian, IJTI yang akan mengirimkannya ke jurnalis maupun stasiun-stasiun televisi yang ada. Tentu dengan tidak menyertakan arsip,” ujarnya.
Wira menambahkan, dalam setiap pemberitaan, para jurnalis dituntut untuk mendapatkan sisi eksklusivitasnya, namun, kondisi saat ini memang tidak ideal.
“Sisi eksklusivitasnya agak dikurangi sedikit. Seperti itu,” ungkapnya.
Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Corona, PT KAI Palembang Batasi Operasional LRT dan Kereta Jarak Jauh