Surabaya, Sonora.ID - Aparat desa maupun kelurahan di wilayah Jawa Timur telah menyiapakan tempat untuk ruang observasi atau karantina bagi mereka yang tetap memaksa untuk mudik.
Ruangan ini akan digunakan oleh para pekerja migran atau pemudik yang datang dari daerah episentrum Covid-19 untuk observasi atau isolasi selama 14 hari.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, bahwa jumlah desa atau kelurahan di Jawa Timur yang memiliki ruang observasi untuk kasus covid-19 terus bertambah.
Baca Juga: Risma Beri Semangat Warga Surabaya yang Lakukan Isolasi Mandiri
Hingga 10 April, total sudah terdapat sebanyak 3.631 desa/kelurahan yang memiliki ruang observasi, atau setara 47,02 persen.
"Setelah kita koordinasi kemarin bersama Forkopimda Jatim, dan kabupaten/kota, kita dapat update hari ini (10/04/2020), bahwa jumlah ruang observasi yang tersedia sudah mencapi 47,02 persen, atau mencapai 3.631. Kita harap jumlah ruang observasi berbasis desa/kecamatan ini jumlahnya akan terus bertambah," kata Khofifah.