Palembang, Sonora.ID - Penyebaran wabah virus corona (Covid-19) hingga saat ini masih meresahkan seluruh masyarakat di dunia, khususnya di Indonesia.
Dengan mewabahnya virus corona, Pemerintah Indonesia tanggap dan mulai menganjurkan warganya untuk social distancing dan mengisolasi diri di rumah untuk mengantisipasi penyebaran virus ini makin meluas. Aktivitas yang melibatkan banyak orang pun saat ini kian dibatasi seperti sekolah, bekerja, beribadah, dan lain-lain.
Situasi ini tentunya menimbulkan kekhawatiran, tak jarang membuat masyarakat panik. Lantas, bagaimana peran orang tua terhadap situasi psikis anak-anaknya agar tak panik menghadapi ancaman wabah virus corona?
Psikolog Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Renny Permataria S.Psi mengungkapkan, bahwa peran orang tua amat diperlukan dalam memberi pemahaman kepada anak-anak agar tetap berada di rumah.
Baca Juga: Cara yang Tepat Berbicara dengan Anak Tentang Wabah Virus Corona
“Orangtua diharapkan dapat memberi pemahaman kepada anak-anak untuk tetap di rumah. Seperti halnya mengajak anak-anak melakukan kegiatan positif supaya terhindar dari kebosanan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, kepada para orangtua yang memiliki anak perempuan mungkin bisa mengajak anaknya berkreasi dengan memasak, menjahit dan lain-lain. Sedangkan untuk anak laki-laki juga bisa lebih berkreasi dengan melakukan hal-hal baru yang disukai.
“Mereka juga masih bisa bertemu dengan teman-temannya melalui media elektronik komunikasi/Video Call. Sehingga mereka (khususnya anak laki-laki) tidak lagi terlihat kebut-kebutan di jalan, karena situasi jalan yg lengang atau masih terlihat berkumpul di luar,” tambahnya.
Dengan berkegiatan di rumah, lanjut Renny, diharapkan para orangtua bisa ikut membantu Pemerintah dalam memutus mata rantak penyebaran Covid-19.
“Kita harap peran orangtua dalam mengedukasi anak-anaknya ditengah wabah virus corona (COVID-19) bisa meminimalisir angka masyarakat yang terjangkit sehingga wabah covid-19 ini cepat berlalu. Sehingga, pola hidup sehat yang telah diterapkan, diharapkan menjadi kebiasan dalam keseharian,” tutupnya.