Banjarmasin, Sonora.ID - Pandemi Covid-19 terus menyebabkan perekonimian di Kalimantan Selatan merosot.
Tak hanya sektor perdagangan cenderung sepi, sektor perhotelan pun ikut terseret.
Diungkapkan Amanlison Sembiring, Kepala Kantor Bank Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan, karyawan perhotelan banyak yang dirumahkan dan bahkan harus menelan pil pahit PHK karena manajemen tidak dapat membayar seperti normal.
Tingkat okupansi anjlok, kegiatan berskala besar yang kerap menggunakan ruang pertemuan pun dibatalkan, bahkan bisa dibilang hampir tak ada pemasukan sama sekali bagi pihak hotel.
Baca Juga: Sesuai Keputusan Pemerintah Pusat, RSUD Ulin Banjarmasin Klaim Tanggung Biaya Berobat Pasien Corona
Melalui streaming video conference bersama jajarannya, Ia mengungkapkan jika banyak karyawan yang saat ini berstatus cuti di luar tanggungan dan beberapa tempat-tempat usaha yang ikut terpukul.
Selain itu, real estate pun ikut anjlok hingga 40 persen selama beberapa pekan terakhir.
Belum lagi dihitung dengan restoran dan kafe yang sepi dan akhirnya harus gulung tikar.
Pemerintah dan Bank Indonesia menurutnya terus berupaya agar sektor tersebut pulih. Mengingat besarnya efek yang akan timbul jika kondisi ini terus dibiarkan.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan gencar untuk menyosialisasikan transaksi keuangan non tunai, seperti menggunakan e-money dan QRIS.
Mengingat ada kekhawatiran di kalangan masyarakat terkait penyebaran virus Corona melalui uang tunai.
Baca Juga: Perlengkapan APD Sulit Dicari, PMI Kota Banjarmasin Harapkan Bantuan