Makassar, Sonora.ID - Bank Indonesia (BI) memprediksi harga komoditas di Sulawesi Selatan tetap terkendali di tengah pandemi virus corona atau covid 19.
Kepala kantor perwakilan BI Sulsel, Bambang Kusmoarso dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/4/2020) mengatakan, inflasi di triwulan dua 2020 diperkirakan relatif lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya. Dengan tetap dalam sasaran rentang inflasi 3 plus mines 1 persen secara year on year (yoy).
Pasokan bahan pangan yang bergejolak di tengah pandemi covid 19 akan tertangani dengan adanya panen raya.
Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 4,50%
Peningkatan permintaan pada hari raya juga diperkirakan dapat diantisipasi melalui upaya TPID dalam menjaga pasokan menjelang hari raya, seperti kerjasama perdagangan antardaerah dan efisiensi distribusi pasokan. Termasuk dalam merespon keterbatasan pasokan pasca penghentian impor bahan makanan dari Tiongkok.
Adapun faktor penyumbang kenaikan harga untuk komponen yang harganya diatur oleh Pemerintah diantaranya kenaikan cukai rokok, penghapusan subsidi listrik 900 VA pada golongan rumah tangga mampu, dan pengurangan subsidi bahan bakar solar yang menyebabkan kenaikan harga sebesar Rp 500 per liter.
Di sisi lain, faktor penyumbang penurunan harga yaitu kembali menurunnya tarif angkutan udara. Pada komponen inti, tekanan kenaikan harga diperkirakan akan berasal dari emas perhiasan seiring dengan tren harga emas dunia yang meningkat.