Palembang, Sonora.ID - ASUS, penyedia sistem server, motherboard server dan workstation, hari ini mengumumkan bahwa server ASUS terus mendominasi kinerja komputasi dengan total 578 rekor dunia baru hasil benchmark yang di konfirmasi oleh Standard Performance Evaluation Corporation (SPEC, www.spec.org).
ASUS memegang lebih dari 30% hasil tertinggi dibandingkan vendor server lain, menempatkannya sebagai pemegang rekor dunia paling banyak pada benchmark SPEC CPU®️ 2017 dalam soket tunggal (1P) dan soket ganda (2P).
Rekor dunia ini ditetapkan oleh server yang berjalan pada platform Intel®️ dan AMD®️, termasuk prosesor Intel Xeon®️ Scalable Generasi pertama dan kedua, prosesor Intel Xeon E-2200 dan prosesor AMD EPYC™️ 7002, dengan beban kerja mulai dari infrastruktur bisnis umum, pekerjaan menggunakan software, analisis data, AI, dan HPC (High Performance Computing). Ini merupakan hasil yang di catatkan pada tanggal 4 Maret 2020.
Semua rekor dunia terkini ini ditetapkan pada server ASUS seri RS500A-E10 dan RS700A-E9 V2 yang dilengkapi dengan prosesor EPYC 7002 yang memberikan kinerja 2x dan 4x floating-point capacity dibandingkan generasi sebelumnya 7001, dengan dukungan hingga 64 core, 128 thread, 8-channel DDR4 3200 dan 128 PCIe®️ 4.0 lane, serta ideal untuk AI inference, virtualisasi, VDI, analitik dan pekerjaan menggunakan software.
Baca Juga: Akibat Pandemi Covid-19, Kini DP Kredit Mobil Minimal 40 Persen
Hasil peringkat tertinggi selanjutnya diraih oleh ASUS RS300-E10, sebuah rack server yang dilengkapi dengan prosesor Intel Xeon E-2200 yang menawarkan keandalan dan kinerja tingkat perusahaan untuk server tingkat pemula, sistem SMB, edge computing dan aplikasi-aplikasi lainnya.
Server ASUS memiliki fitur teknologi tuning ekslusif Performance Boost untuk mencapai kinerja server terbaik dan kelincahan dengan mengatur server agar sesuai dengan persyaratan beban kerja, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan kontrol lebih besar terhadap pusat data.
Hal ini meningkatkan throughput beban kerja dengan memaksimalkan frekuensi prosesor dan meningkatkan daya, sehingga ideal untuk aplikasi yang sensitive terhadap waktu seperti pelayanan keuangan atau pengoperasian pusat data.
Performance Boost terdiri dari tiga teknologi utama. Core Optimizer memaksimalkan frekuensi prosesor dalam operasi multi core, menghindari peralihan frekuensi untuk mengurangi latensi. Engine Boost menghadirkan akselerasi daya otomatis dengan desain voltase inovatif untuk meningkatkan kinerja server secara keseluruhan.
Menghasilkan kinerja Tflops yang 24,5% lebih baik. Workload Presets adalah profil server BIOS yang telah dikonfigurasi berdasarkan beban kerja dan benchmark untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi, yang mencapai peningkatan kinerja 5.8% pada frekuensi puncak.