Makassar, Sonora.ID - Walikota Makassar, Yusran Jusuf memaparkan sejumlah langkah awal yang akan dilakukan pasca baru saja dilantik. Salah satu diantaranya membangun sinergitas melalui penguatan team work.
Menurut Yusran, program akan terlaksana dengan baik jika didukung oleh kinerja dari seluruh yang bertugas dibidangnya.
Yusran juga mengaku ingin mengetahui bagaimana kemampuan perangkat atau satuan kerja yang ada. Khususnya seluruh perangkat kerja atau jajaran OPD Pemerintah Kota Makassar. Sebab tanpa memahaminya, akan sulit mensinergikan program yang direncanakan.
Baca Juga: Perhimpunan Indonesia Tionghoa Salurkan Bantuan ke Pemkot Makassar
Yusran menambahkan siap melakukan evaluasi secara rutin terhadap jajarannya. Hal ini sesuai arahan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah untuk percepatan kinerja terutama dalam penanganan dan memutus mata rantai virus corona atau Covid-19. Termasuk dalam mengantisipasi dampak ekonomi dan sosial.
Menaggapi pertanyaan terkait program yang akan menjadi prioritas, Yusran mengaku masih menunggu arahan lebih lanjut. M enyusul dirinya merupakan bawahan Gubernur.
"Secara filosofi, Penjabat Wali Kota hanya menggantikan Gubernur di posisi itu. Sehingga kami ini duduk hanya menunggu apa yang menjadi arahan pimpinan," ujar Yusran saat ditemui usai dilantik, Rabu 13 Mei 2020.
Ditempat yang sama, Iqbal Suhaeb pamit sebagai pemimpin Kota Makassar. Pihaknya menyampaikan terima kasih atas amanah dan dukungan kepada dirinya selama mengemban tugas tersebut.
Baca Juga: Sisir Beberapa Pasar, Pemkot Makassar Mulai Rapid Test Covid-19
Iqbal mengaku tidak ada dendam selama dirinya mengemban tugas sebagai Pj Wali Kota. Termasuk kritikan yang dijadikannya sebagai evaluasi agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Diketahui, Iqbal Suhaeb mengakhiri masa jabatannya sebagai orang nomor satu dalam struktur pemerintahan di Kota Makassar di tengah situasi pandemi Covid-19.
Di tengah gempuran wabah tersebut, Iqbal memutuskan menerapkan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Makassar. Menyusul Makassar dikategorikan sebagai daerah episentrum wabah virus corona dengan tingkat penyebaran tertinggi di Sulsel.
PSBB pertama diterapkan pada 24 April sampai 7 Mei lalu. Karena dinilai masih kurang efektif, PSBB kemudian diperpanjang sejak 8 hingga 22 Mei mendatang.