Find Us On Social Media :
Gubernur Ridwan Kamil Seara Simbolis Menerima Bantuan Alkes Dari Persib Bandung (Humas Jabar). (Dok. Humas Jabar)

Pemprov Jabar Terima Bantuan Ventilator dan 52.500 APD dari PERSIB

Indra Gunawan - Rabu, 20 Mei 2020 | 08:00 WIB

Bandung, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar menerima bantuan dari PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) berupa satu unit ventilator, 2.500 hazmat suit, dan 50.000 masker yang diberikan langsung oleh Komisaris PBB, Umuh Muhtar.

 "Hari ini sangat membahagiakan kami, karena keluarga besar Persib sedang melakukan bela negara. Kita sedang perang melawan Covid-19 yang menghancurkan banyak dimensi kehidupan," ungkap Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan Kota Bandung, Selasa (19/5/2020).

Dalam konferensi persnya, Gubernur juga menyapa para pendukung Persib dan suporter yang dijuluki Bobotoh untuk disiplin menaati aturan pemerinrah agar penanggulangan COVID-19 semakin cepat dan optimal.

Baca Juga: OJK Pantau Kinerja dan Kondisi Sektor Jasa Keuangan Jabar di Tengah Pandemi

"Maka kalau cinta kepada Persib, cinta kepada sepak bola, taati aturan pemerintah, jauhi kerumunan, jangan mudik, semoga penanganan Covid-19 yang sudah baik ini bisa dipertahankan, itu pesannya, salam Bobotoh dari saya," ucap pria yang akrab disapa Emil itu.

Sementara itu, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar mengatakan, bantuan yang disumbangkan Persib adalah hasil penjualan jersey dan pernak-pernik Persib. Umuh berharap, bantuan yang diberikan pihaknya bisa bermanfaat bagi warga Jabar.

Senada dengan Gubernur, Umuh pun berpesan agar para Bobotoh turut bela negara dengan menerapkan protokol kesehatan, diam di rumah, social distancing, mematuhi anjuran pemerintah untuk tidak mudik, maupun berdonasi bagi yang mampu.

Selain itu, Gubernur juga menginformasikan bahwa mulai Rabu (20/5/2020) pihaknya akan mengumumkan hasil evaluasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tingkat Provinsi Jabar. Sejak diterapkan pada Rabu 6 Mei lalu, jumlah pasien di rumah sakit menurun, angka kematian menurun, serta tingkat kesembuhan naik dua kali lipat.

"Sebelum PSBB (Jabar) kasus satu bulanan per harinya bisa sampai (sekitar) 40 kasus, setelah PSBB turun setengahnya. Pasien di rumah sakit sebelum PSBB sampai 500 yang harus dirawat, sekarang malah turun sampai 250-an. Dan dari 100 persen ruangan isolasi yang dipakai per hari ini turun jadi 30 persen," tambahnya.