Find Us On Social Media :
Realisasi APBN sampai dengan April 2020 (Tangkapan layar)

Akibat Covid-19, Hingga April 2020 Pendapatan Negara Tumbuh 3,2 Persen

Dorothea Agatha - Kamis, 21 Mei 2020 | 07:53 WIB

Sonora.ID - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia mencatat, hingga April 2020 pendapatan negara hanya mencapai 31,2 persen dari asumsi Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2020.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Keuangan,  Suahasil Nazara yang mengatakan pendapatan negara hingga 30 April 2020 mencapai Rp 549,5 triliun atau 31,2 persen dari asumsi APBN 2020.

Dan dalam hal ini asumsi APBN yang digunakan adalah APBN hasil perubahan yang tertuang dalam Peraturan Presiden No. 54 tahun 2020 tentang perubahan postur dan rincian APBN 2020.

"Pendapatan negara telah terkumpul 549,5 triliun. Itu merupakan 31,2 persen dari target. Targetnya adalah target yang sesuai dengan perpres 54. Rp 549,5 triliun pendapatan negara, itu tumbuhnya dari tahun lalu adalah 3,2 persen,"ucap Suahasil.

Baca Juga: Pemprov Kalsel Bagikan Bantuan Warga Terdampak Pandemi Rp100 Ribu per Bulan

Lebih rinci, Suahasil mengatakan penerimaan dari pajak yang berhasil dikumpulkan negara adalah sebesar Rp 434,3 triliun atau mengalami penurunan sebesar 0,9 persen jika dibandingkan dengan penerimaan pajak tahun 2019 lalu.

"Jadi ini sudah terlihat bahwa, penerimaan perpajakan kita itu, 0,9 persen negative growth" beber dia.

Menurutnya, kemampuan negara untuk mengumpulkan pajak pada bulan April berkurang dikarenakan adanya penurunan ekonomi akibat Covid-19.

Meski penerimaan pajak menurun, pendapatan negara dari bea dan cukai mengalami pertumbuhan  sebesar 16,7 persen atau Rp 57,7 triliun.

Lebih lanjut, untuk realisasi belanja negara hingga akhir April 2020 tercatat  telah terealisasikan sebesar Rp 624 triliun atau turun 1,4 persen dari tahun lalu.

Menurut Suahasil hal ini dikarenakan adanya realokasi anggaran belanja barang yang dilakukan untuk penanganan Covid-19.

Dengan belanja negara yang lebih tinggi dari pendapatan maka defisit APBN sampai dengan April 2020 ini mencapai Rp 74,5 triliun atau 0,44 persen dari produk domestik bruto atau PDB.

 Baca Juga: Muhammad Syarif: Pemotongan Anggaran Perpusnas Berimbas Pada Anggaran Rancangan Big Data dan Konten Digital Bagi Perguran Tinggi