Bandung, Sonora.ID - Jelang Hari Raya Idul Fitri, Dinas Perhubungan Jawa Barat semakin memperketat pengawasan dan penjagaan pada titik-titik pengawasan mobilitas warga yang akan berpergian ke luar kota maupun daerah.
Dari awal, Dinas Perhubungan sudah melakukan pengawasan pada jalur Pantura, jalur selatan dan juga jalur tengah. Namun mendekati Hari Raya ini, titik pengawasan ditambah utamanya pada jalur-jalur arteri.
"Kami makin perketat pengawasan saat ini. Dan kita akan menambah titik-titik penyekatan untuk mengantisipasi arus mudik dan arus balik," ungkap Kadishub Jabar Hery Antasari di Bandung, Jumat (22/5/20) sore.
Baca Juga: Kementerian BUMN Serahkan Bantuan Alkes Kepada Pemprov Jabar
Hery mengatakan, dari awal sudah ada peningkatan pergerakan masyarakat, seperti di Gerbang Pasteur. Seperti pada Minggu (17/5/20) lalu, menurut Hery, ada sekitar 8.800an kendaraan yang melintas. Lalu jumlah itu meningkat dua kali lipat pada Senin (18/5) sekitar 16.328 kendaraan, Selasa (19/5) 16.088 kendaraan, dan Rabu (20/5) ada 18.273 kendaraan.
Hery pun menghimbau kepada masyarakat Jabar untuk tidak melakukan perjalanan, baik ke luar kota maupun daerah, sebagai upaya membatasi ruang gerak Covid-19.
"Tidak melakukan perjalanan antar kota dalam rangka lebaran. Tidak diperkenankan juga melakukan perjalanan silaturahmi atau wisata. Cukup tetap di rumah, dan melakukan silahturahmi jarak jauh," tegasnya.
Baca Juga: PSBB Jabar Dilanjutkan Hingga 29 Mei 2020, Setiap Daerah Miliki Tingkat Kewaspadaan Berbeda
Sementara itu, Ketua Divisi Pengamanan dan Penanganan Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Dedi Supandi, menyebut Jabar sebagai jalur lintasan, untuk itu harus mempersiapkan pengamanan secara komprehensif, termasuk bagaimana mengatasi pemudik yang tertahan di Jabar.
"Pada saat terjadi arus mudik misalnya dari Jakarta menuju Jawa Tengah dan Yogyakarta, pasti kan lewat Jabar, termasuk arus balik menuju Jakarta. Yang kita harus antisipasi bagaimana pemudik yang tertahan di Jabar, seperti apa pengamanan untuk mereka? Apakah mereka pada saat balik lagi harus dilakukan isolasi atau dilakukan tes kembali? Apa harus disterilisasi kawasannya? Yang jelas, kira-kira dibutuhkan tempat-tempat isolasi jika itu terjadi di lima titik. Tiga titik di jalur Pantura dan dua titik di jalur selatan," ucap Dedi.