Sonora.ID - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengeluarkan sejumlah aturan new normal Indonesia di tengah pandemi virus Corona (Covid-19).
Keputusan tersebut pun meraih pro-kontra berbagai pihak. Pasalnya di Indonesia masih menunjukkan peningkatan jumlah pasien setiap harinya.
Salah satu tenaga medis dr. Mesty Ariotedjo mengaku kurang setuju dengan penerapan new normal di Indonesia saat ini. Dirinya membandingkan kurva jumlah pasien kasus Covid-19 di Indonesia dengan Australia.
"Kalau kurva seperti ini mencanangkan new normal aku mengerti, tapi kalau kurva seperti Indonesia (yang setiap harinya semakin naik) mau new normal dan berdamai dengan COVID-19 aku sih gagal paham," tulis dr Mesty dalam unggahan Instastory-nya, Selasa (27/5/2020).
Baca Juga: New Normal Usa Pandemi, PNS Kemenkeu Bebas Kerja dari Mana Saja
Lebih lanjut dr. Mesty juga memohon kepada Jokowi agar melibatkan dan mengajak tim ahli yang memang memahami lapangan.
"Please @Jokowi, libatkan dan ajak tim ahli, tim yang mengerti lapang, merasakan medan untuk berkolaborasi. Kenapa masih ada yang menjerit 'Kami, tim ahli, tidak ditanya? Tidak dilibatkan," tulis cucu mantan Dubes RI di Filipina itu.
Selain itu ia juga memohon agar pemerintah lebih tegas kepada masyarakatnya untuk patuh dengan aturan yang sudah ditetapkan.
"Pls juga lebih tegas sm masyarakatnya. Miris juga lihat IG story masyarakat yg 'terpelajar' juga banyak yang ke mana-mana, silaturrahmi lebaran, byk pula yang gak pake masker. Ini salah satu dampak dari ining2 new normal dan kesan disampaikan bahwa negara kita sdh mengendalikan COVID-19. Apa betul?," tambah dr. Mesty.