Sonora.ID - Cuaca ekstrem telah melanda wilayah Gunungkidul sejak Selasa (28/5/2020). Keadaan tersebut mengakibatkan gelombang air laut yang pasang hingga mencapai ketinggian lima meter.
Hingga hari ini, Jumat (29/5/2020) gelombang tinggi masih terjadi di beberapa titik di pesisir Gunungkidul. Namun ketinggian gelombang tidak mencapai hari sebelumnya.
Akibat gelombang tinggi tersebut, ratusan bangunan mulai dari talud pembatas, warung makan, restoran hingga gasebo pun diterjang air hingga rusak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Eddy Basuki mengungkapkan gelombang tinggi merusak sejumlah fasilitas di 11 lokasi pantai. Di antaranya di pantai Sundak, Somandeng, Sepanjang, Watu Lawang, Indrayanti, Sadranan, Slili, Krakal, Baron, Ngandong dan Ngrumput.
Informasi tersebut ia dapatkan dari data dan laporan dari petugas SAR di Gunungkidul.
Baca Juga: Air Laut Pasang Usai Gempa, BMKG Denpasar Pastikan Tidak Ada Tsunami
"Pantai Somandeng dan Watu Lawang serta Sadranan menjadi pantai yang terparah kerusakannya. Karena hantamannya cukup besar dibanding pantai lain,"ujar Eddy, Jum'at (29/5/2020).
Ia menjelaskan, peristiwa ini terjadi sejak hari Selasa dengan ketinggian sekitar 4 meter. Gelombang tinggi ini menghantam 3 pantai dan merusak beberapa fasilitas.
Di Pantai Sundak setidaknya ada 5 gasebo dan 1 warung makan rusak. Sementara, di pantai Somandeng 6 gasebo dan 2 unit kamar mandi rusak, sedangkan di Pantai Sepanjang 1 gasebo rusak.
Hari Rabu (27/5/2020) gelombang tinggi kembali melanda dan menghantam 10 pantai serta merusak fasilitas. Di Pantai Watu Lawang 3 gasebo hilang, di pantai indrayanti 3 gasebo dan 2 kamar mandi serta 1 bangunan resto rusak.
Sementara, di pantai sepanjang ada 2 gasebo dan 3 lapak pedagang rusak dan 77 gasebo rusak di pantai sadranan serta ada 1 gasebo hilang terbawa arus pantai slili.