Palembang, Sonora.ID - Pengamat Ekonomi Associate Markoni Badri mengatakan bahwa berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), anjloknya nilai ekspor impor akan mempengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.
Untuk Sumatera Selatan (Sumsel) pertumbuhan ekonomi di kwartal pertama masih sedikit lebih tinggi dibanding pertumbuhan secaran nasional.
“Itu karena baru memulai PSBB, hal ini bila secara global baik China dan Amerika belum pulih, bila sudah pulih pemulihan di negara kita juga akan menyusul, harapanya di tahun 2021 bisa ada perbaikan ekonomi, namun yang dikhawatirkan , bila keterperukan ekonomi sampai akhir 2020, bahkan sampai kwartal pertama 2021, akan menyebabkan resesi ekonomi, dan akan berdampak luar biasa bagi ekonomi,” ujarnya.
Era 'new normal' diharapkan bisa memulihkan kondisi ekonomi, kegiatan kegiatan ekonomi seperti mall mulai dibuka, industry mulai dibuka dan juga transportasi akan meningkatkan kondisi ekonomi.
“Work from home (WFH) sampai juli tentu akan melumpuhkan ekonomi negara-negara termasuk Indonesia, sebab itu harus ada campuran, perlu mencari jalan keluar atau terobosan agar perekonomian tetap berjalan,” ujarnya.