Find Us On Social Media :
Ema Sumarna Saat Meninjau Mall di Kota Bandung Belum Lama ini / Humas Pemkot Bandung. (Sonora.ID/Indra Gunawan)

Pedagang di Pasar Baru Bandung Diminta Perketat Penerapan Standar Kesehatan

Indra Gunawan - Jumat, 5 Juni 2020 | 06:35 WIB

Bandung, Sonora.ID - Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna meminta para pedagang Pasar Baru Bandung untuk berkomitmen menerapkan standar kesehatan dengan ketat jika ingin kembali beroperasi.

Hal ini karena Pasar Baru Bandung memiliki karakter yang berbeda dengan pusat perbelanjaan lainnya di Kota Bandung. Demikian hal ini ditegaskan Ema di sela-sela peninjauannya ke Pasar Baru Bandung, Kamis (4/6/2020).

Menurut Ema, diantara perbedaannya, Pasar Baru memiliki jumlah ruang dagang lebih banyak dengan jarak cukup rapat. Untuk itu, komitmen penerapan protokol kesehatan di Pasar Baru Bandung ini harus ekstra.

“Karena fasilitasnya beda dengan pusat perbelanjaan dan tidak bisa disamakan dengan PVJ, TSM atau Paskal (Pasir Kaliki). Karena kondisinya, disiplin harus lebih keras,” ucap Ema.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat Sambangi Eiger yang Membuat Hazmat dan APD Lainnya

Ema mengingatkan, semua elemen harus kompak menerapkan protokol kesehatan. Para pedagang, pengelola, dan petugas harus memperhatikan penggunaan masker, jaga jarak, menjaga kebersihan tangan, menggunakan pelindung muka serta memakai pembatas di bagian pembayaran, dan para pedagang juga harus disiplin menerapkan soal protokol kesehatan kepada para pengunjung.

“Mereka harus menjaga bahwa maksimum itu kapasitas tetap 30 persen. Kalau kondisi normal ini ada 4000 orang maka tidak boleh lebih dari 1500 orang, dan ini harus benar-benar kontrolnya,” ujarnya.

Ema mengungkapkan, persoalan di Pasar Baru Bandung ini adalah Pedagang Kaki Lima (PKL) yang cukup banyak. Ema mengingatkan bahwa aturan serupa juga diterapkan secara ketat kepada para PKL tersebut.

Ema menilai, penerapan protokol kesehatan maksimum kepada PKL ini cukup sulit. Namun bukan hal mustahil jika Pasar Baru bisa ditutup kembali karena PKL.

“Saya berharap PKL tidak ada. Kalau pun ada, mereka harus memenuhi standar protokol dan tidak menciptakan kekumuhan,” tegas Ema.

Setelah meninjau Pasar Baru Bandung, Ema melanjutkan pemantauan ke pusat perbelanjaan lainnya.