Makassar, Sonora.ID - Belum lama ini, tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan mendapat tuntutan dari sejumlah masyarakat. Hal ini lantaran mereka tidak terima keluarganya dimakamkan dengan protokol Covid-19. Padahal, hasil tes swab telah menyatakan pasien tersebut negatif. Tak ayal, keluarga pasien bahkan memaksa Gugus Tugas agar jenazah keluarga mereka dipindahkan ke pemakaman umum.
Menanggapi masalah tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah mengatakan, kejadian itu cukup menjadi pelajaran berharga bagi gugus tugas penanganan Covid-19 di Sulsel. Ia pun mengakui, banyak ODP dan PDP meninggal dunia, sementara hasil tes swabnya belum keluar. Pasien yang meninggal ini pun lantas dimakamkan sesuai protokol Covid-19 di lahan milik Pemprov Sulsel di Macanda, Kabupaten Gowa.
Olehnya itu, Nurdin meminta pihak rumah sakit agar memprioritaskan tes swab bagi pasien yang telah menjalani perawatan.
"Maka saya minta kemarin itu kepada rumah sakit, pasien masuk langsung swab. Kita juga minta lab prioritaskan semua yang terbaring di rumah sakit. Jangan dicampur OTG dan lain sebagainya. Jadi ada jalur khusus yang sudah terbaring supaya pagi di swab sore sudah ada hasil," jelas Nurdin Abdullah kepada awak media.
Baca Juga: Diperpanjang Lagi, Siswa Belajar dari Rumah Hingga 19 Juni 2020
Nurdin tak menampik, kondisi tersebut menjadi suatu dilema bagi gugus tugas. Sebab saat ODP dan PDP masuk rumah sakit, mereka diminta menandatangani surat pernyataan untuk mengikuti protokol Covid.
"Dilema bagi kita, sudah dikebumikan baru hasilnya keluar. Hal-hal seperti ini kan pasti kita menghadapi tuntutan masyarakat, loh kok keluarga saya negatif kok, kenapa dibawa kesana (Pemakaman Covid-19). Makanya kita berharap tidak ada lagi seperti itu, supaya masyarakat juga ada kepastian," urainya.
Nurdin pun mengaku sudah pernah berkali-kali mengingatkan pihak rumah sakit agar melakukan tes swab langsung kepada setiap pasien PDP dan ODP.
"Saya sudah berkali-kali ingatkan rumah sakit langsung swab, jangan cuman tanda tangan udah aman, bukan. Mereka tandatangan langsung swab, masuk pagi sore hasilnya udah keluar. Nggak usah tunggu berhari-hari, karena menjadi dilema bagi kita gugus tugas. Tapi mudah-mudahan tidak akan terjadi," pungkasnya.
(Dian Mega Safitri/Makassar)