Palembang, Sonora.ID - Pandemi covid-19 hingga kini masih menjadi fokus Indonesia untuk ditangani secepat dan setepat mungkin. Sehingga, penanganan dalam bidang kesehatan, adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh pemerintah.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang pengamat politik Sumatera Selatan, Bagindo Togar Butar-Butar, saat dihubungi Sonora Palembang melalui sambungan telpon, beberapa waktu lalu.
Menurut Bagindo, upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk mempercepat penanganan Covid-19 belum efektif.
Dalam hal pemeriksaan sampel Covid-19 untuk 17 kabupaten/kota di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Bagindo mempertanyakan, mengapa hanya terkonsentrasi di Kota Palembang saja.
Bahkan, lanjut Bagindo beberapa waktu yang lalu, hasil pemeriksaan swab milik Kota Bengkulu, sempat dibawa ke Palembang.
Baca Juga: Soal Penanganan Covid-19, Pengamat: Pemerintah Daerah Gagal Paham
"Hasil pcr tesnya dibawa kemari, 10 hari tiba di Bengkulu. Bayangkan, plus Bengkulu, 18 kabupaten/kota, untuk 1 Kota Palembang," ungkap Bagindo.
Menurut Bagindo, seharusnya pemerintah daerah melakukan pembagian zonasi laboratorium, lengkap dengan ruang isolasi, tools & kits, tenaga, dan lain-lain.
Bagindo mengatakan, di beberapa daerah, ada yang sudah melakukan laboratorium portabel.
"Bali, Jawa Tengah, dan DKI sudah melakukan portable lab," ujarnya.
Laboratorium portabel, sambung Bagindo, ditempatkan di lokasi yang jauh dari posko gugus tugas Covid-19.
"Contoh, kita Jakabaring. Kalau di sana, di Kemayoran itu kan. Wisma atlet itu," pungkasnya.