Find Us On Social Media :
Kisah Penggali Kubur Jenazah Positif Covid-19 di Sumsel, Jarang Pulang Karena Takut Beresiko Jadi Carrier (Aji YK Putra/ Kompas.com)

Kisah Penggali Kubur Jenazah Positif Covid-19 di Sumsel, Takut Beresiko Jadi Carrier & Habiskan Waktu Lebih Banyak di TPU

Alifia Astika - Senin, 8 Juni 2020 | 18:46 WIB

Sonora.ID - Pandemi Covid-19 ini memberikan berbagai dampak negatif bagi masyarakat Indonesia.

Salah satunya adalah mereka yang berprofesi menjadi penggali kubur bagi jenazah positif Covid-19.

Abah Herman (52) merupakan salah satu sosok penggali kubur yang ditugaskan khusus untuk menyiapkan rumah terakhir bagi jenazah Covid-19.

Baca Juga: Sepekan Masuk Sekolah, Puluhan Siswa Terinfeksi Virus Corona Padahal Sudah Ikuti Protokol Kesehatan Dengan Ketat

Herman bertugas di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gandus Hill, Palembang, Sumatera Selatan.

Herman mengaku sudah hampir dua bulan jarang kembali ke kediamannya, karena dirinya khawatir jika berpotensi menjadi Carrier.

 

Pria kelahiran 11 Juni 1965 ini bercerita, sejak 16 April 2020 ia ditugaskan bersama empat temannya yang lain untuk menggali makam pasien meninggal yang diduga karena terpapar virus Corona.

Semenjak itu, ia pun jarang pulang ke rumah dan banyak menghabiskan waktunya di pos TPU Gandus Hill.

Baca Juga: Pemprov Riau Menerima Bantuan 333 Unit APD dari OJK, Ketua: Maaf Terlambat

"Pulang dua kali sehari sekali, hanya ganti baju lalu kesini lagi (Pos TPU Gandus Hill,"Kata Herman seperti dikutip dari KOMPAS.com, Senin (8/7/2020).