Palembang, Sonora.ID - Direktur Badan Pelaksana Harian Yayasan Xaverius Palembang RD. Gading Johanes Sianipar mengatakan bahwa efektifitas belajar dari rumah tergantung dari kedua pihak guru dan siswa.
“Guru dalam kreatifitas dan kemampuannya memanfaatkan aplikasi platform. Semakin menguasai, tentu siswa akan mendapatkan hal yang menarik yang selama ini kurang digunakan, sebagai terobosan,” ujarnya kepada Sonora Palembang belum lama ini.
Ia menambahkan pembelajaran daring menuntut siswa memiliki perangkat dirumahnya, orang tua diharapkan bisa terlibat dan men-support.
“Tapi tidak mudah, karena untuk anak TK atau SD harus bergantung pada perangkat atau sarana orang tuanya, karena anak SD belum memiliki HP pribadi, padahal orang tuanya juga harus menggunakan alat untuk bekerja,” tambahnya.
Ia mengatakan di daerah, juga banyak siswa yang tidak memiliki android serta ketidak tersediaanya jaringan internet, sehingga guru harus mengantar tugas tugas kerumah-rumah setiap siswa, terutama sekolah yang ada dipelosok.
Ia juga mengatakan bahwa dengan pembelajaran daring, guru memaksakan diri untuk beradaptasi menguasai pembelajaran dengan teknologi.
“Guru juga bisa mendampingi siswa siswi sesuai dengan bakat dan minatnya, lalu secara kreatif bisa memanfaatkan situasi dirumah atau lingkungan, untuk dijadikan proyek proyek sederhana yang dikerjakan. Ini memberi peluang anak belajar sesuai dengan bakat dan minatnya,” ungkap dia.
Dirinya menambahkan, guru-guru mengolah ide ide tersebut dengan kreatif menggunakan video dan lain lain, kemudian di share di youtube, instagran dan media social lainya.
Dari segi keterbatasan anak dan guru memiliki kerinduan untuk bertemu satu dengan yang lain, juga ada pelajaran yang terbatas saat menggunakan sarana teknologi dan harus melalui pertemuan tatap muka, serta untuk menjalin komunikasi.