Makassar, Sonora.ID - Kasus Covid-19 di Sulawesi Selatan khususnya di Kota Makassar belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Bahkan pertambahan kasus harian Covid-19 di Sulsel selalu menempati tiga besar jumlah tertinggi secara nasional setelah Jawa Timur dan DKI Jakarta. Sebagai ibu kota Provinsi Sulsel, Makassar menjadi episentrum penularan virus corona.
Melihat kondisi itu, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah mengambil langkah ekstrim dengan langsung mencopot Pejabat (Pj) Wali Kota Makassar Yusran Yusuf yang baru sebulah lebih menjabat.
Pj Wali Kota Makassar selanjutnya akan dijabat oleh Rudy Djamaluddin yang juga Kepala Dinas Pekerjaan Umum - Tata Ruang (PU-TR) Sulsel.
Kepada awak media, Nurdin menegaskan tidak ada alasan khusus dalam pergantian pejabat tersebut
selain terkait Covid-19. Menurutnya, Makassar saat ini membutuhkan pemimpin yang kuat dan tegas untuk menghadapi pandemi Covid-19.
"Ini kewenangan Gubernur bisa mengevalusasi, langkah-langkah kita bisa melihat day to day, bagaimana ini itu. Jadi bukan soal ada masalah, ngga ada. Ini cuman betul-betul soal pandemi," ujar Nurdin Abdullah saat ditemui di Rumah Jabatannya usai gladi resik persiapan pelantikan Pj Wali Kota Makassar, Kamis (25/6/2020).
Baca Juga: 4 Bulan Diterpa Pandemi, Pendapatan Asli Daerah Makassar Minus 50 Miliyar
Tak hanya itu, Nurdin juga mengingatkan Pj Wali Kota baru agar senantiasa memperkuat koordinasi dan komunikasi serta kolaborasi. Sebab Pemerintah tak bisa menyelesaikan permasalahan Covid-19 tanpa bantuan masyarakat dan stakeholder terkait.
"Saya selalu ingatkan koordinasi komunikasi itu penting. Saya sampaikan, tidak mungkin pemerintah menyelesaikan sendiri. Dibutuhkan kerja keras bersama kolaborasi menyelesaikan Covid-19. Jangan nanti kita hancur betul baru kita mengambil langkah," terangnya.
Lebih jauh, Nurdin berharap banyak kepada Rudy Djamaluddin dapat menyelesaikan kasus Covid-19 di Makassar. Salah satu upayanya adalah dengan menggerakkan seluruh elemen masyarakat untuk melakukan edukasi massif mengenai Covid-19. Nurdin juga meminta Rudy untuk membuat skenario-skenario new normal di Makassar agar seluruh masyarakat tetap merasa aman meski harus beraktivitas di luar.
"Ini amanah dari rakyat kita harus melindungi masyarakat kita. Bukan main-main masyarakat kita. Kondisi saat ini tidak acuan, tidak ada rambu-rambu kita buat. Tidak mungkin rumahkan lagi orang. Buat strategi bagaimana orang sehat bekerja, orang sakit di rumah," tandasnya.
Menurut rencana, pelantikan Rudy Djamaluddin sebagai Pj Wali Kota Makassar baru, dijadwalkan akan digelar Jumat (26/6) siang besok.