Find Us On Social Media :
Ketua TP PKK Jabar, Atalia Praratya Kamil saat meninjau pelayanan KB Gratis IUD dan Implant di FKTP Klinik Siliwangi Kesdam III/Siliwangi, Kota Cimahi, Senin (29/6/2020). (Dok. Humas Jabar)

Jawa Barat Optimis Penuhi Target 454.000 Akseptor

Indra Gunawan - Senin, 29 Juni 2020 | 16:20 WIB

Cimahi, Sonora.ID - Dalam rangkaian Hari Keluarga Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat, Ketua TP PKK Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil mengapresiasi program Satu Juta Akseptor yang dicanangkan oleh BKKBN.

Ia optimistis target 454.226 ribu akseptor di Jabar tercapai, karena didukung tenaga kesehatan dan fasilitas yang memadai.

Hal ini diungkapkan Atalia saat meninjau pelayanan KB Gratis IUD dan Implant di FKTP Klinik Siliwangi Kesdam III/Siliwangi, Kota Cimahi, Senin (29/6/2020).

"Alhamdulillah, saya mengapresiasi BKKBN terkait dengan program Satu Juta Akseptor ini untuk seluruh Indonesia. Dan kita punya target sekitar 454 ribu untuk Jawa Barat. Saya kira sangat optimis karena punya banyak bidan dan fasilitas kesehatan yang sudah bisa mempersiapkan bagi semua warga Jawa Barat," kata Atalia.

Atalia mengatakan, tingkat kehamilan di Jabar selama pandemi COVID-19 terjadi meningkat. Hal itu disebabkan karena akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan terbatas.

"Khususnya selama masa pandemi COVID-19 yang begitu dahsyat sekitar tiga bulan ini kita melakukan berbagai kegiatan di rumah, memang akses terkait dengan fasilitas kesehatan menjadi sangat terbatas. Itulah kenapa ada lonjakan peningkatan dari kehamilan di wilayah di Jawa Barat," ucapnya.

Baca Juga: Bio Farma Berikan Bantuan Pinjaman Modal untuk Pelaku UMKM di Jabar

"Tapi saya kira dengan keaktifan kita semua di seluruh jejaring di seluruh Jawa Barat, kita bisa kembali lagi menormalkan program-program yang sudah dilakukan sebelumnya," imbuhnya.

Selain itu, Atalia menekankan pentingnya peran keluarga dalam membatasi angka kelahiran agar Jabar memiliki keluarga dan generasi yang berkualitas.

"Yang paling penting adalah fungsi dari keluarga ini harus betul-betul terasa," katanya. "Dan upaya dari pemerintah bagaimana untuk membatasi kelahiran itu adalah untuk kebaikan masyarakat juga agar menjadi keluarga yang berkualitas," tambahnya.

Sementara itu, Kepala BKKBN Jabar Kusmana mengatakan, pelayanan Sejuta Akseptor digelar untuk menekan jumlah angka kehamilan yang tidak direncanakan, terutama selama masa pandemi.

"Kita memberikan pelayanan berkualitas kepada masyarakat soal sejuta akseptor. Karena selama tiga bulan banyak masyarakat yang khawatir, takut, sehingga dikhawatirkan akan terjadi kehamilan yang tidak direncanakan," kata Kusmana.

Menurut Kusmana, masyarakat perlu menghindari kehamilan yang tidak direncanakan. Sebab, kehamilan terencana penting dilakukan agar keluarga bahagia dan berkualitas.

Dalam program Sejuta Akseptor, kata Kusmana, Jabar menargetkan 454.226 ribu akseptor. Pelayanan KB gratis ini pun dimulai hari ini (Senin, 29/6/2020) serentak di seluruh Jabar dengan dukungan 84 ribu tenaga medis.