Find Us On Social Media :
Peka terhadap cahay bisa jadi gejala virus corona. (Kolase)

Bertambah Lagi, Ahli Ungkap Kepekaan Cahaya Bisa Jadi Gejala Covid-19

Kumairoh - Senin, 29 Juni 2020 | 18:57 WIB

Sonora.IDGejala virus corona yang paling umum hingga kini adalah sakit tenggorokan, batuk, demam, hingga sesak napas - meskipun tak sedikit pasien Covid-19 yang tidak menimbulkan gejala. Namun selain itu, peneliti baru saja menemukan ada gejala lainnya yang dialami pasien.

Terbaru, para ahli menemukan respons spesifik terhadap cahaya bisa menjadi kemungkinan gejala baru untuk virus corona.

Melansir Express UK, kelompok riset medis Mayo Clinic menyebut satu tanda yang bisa jadi merupakan gejala dari penyakit Covid-19 ada kepekaan dan iritasi terhadap cahaya.

Baca Juga: Sebuah Penelitian Ungkap Sakit Kepala Bisa Jadi Gejala Virus Corona

Tak hanya sensitif, gejala virus corona lainnya yang terkait dengan mata meliputi mata yang membesar, pembuluh darah merah, kelopak mata bengkak, penyiraman berlebihan.

"Gejala-gejala ini lebih umum pada orang dengan infeksi parah,” ungkap ahli seperti dilansir dari Express UK, Senin (29/6/2020).

Sebelumnya, 

National Health Service juga sebelumnya telah membuat daftar tanda-tanda peringatan utama infeksi virus corona baru, sebagai berikut :

- Suhu tinggi – ini berarti Anda merasa panas pada bagian dada atau punggu tanpa harus mengukur suhu tubuh.

- Batuk terus menerus – ini berarti Anda mengalami banyak batuk selama lebih dari satu jam atau lebih dati tiga episode batuk selama 24 jam

- Kehilangan atau perubahan indra penciuman atau indra perasa – ini terjadi ketika Anda menyadari bahwa Anda tidak bisa mencium atau merasakan apa pun, berbeda dari biasanya.

NHS memperingatkan bahwa penting bagi siapa pun yang merasa memiliki gejala dan mengalami kondisi yang parah, untuk secara mendapatkan bantuan medis dan berkonsultasi dengan dokter atau petugas layanan kesehatan.

Selain gejala utama tersebut, NHS juga memaparkan sejumlah tanda yang harus mendapatkan tindakan medis segera misalnya kesulitan bernapas, batuk berdarah, bibir atau wajah yang membiru, merasa kedinginan dan berkeringat, dan pingsan.

Penelitian tentang virus corona baru penyebab pandemi Covid-19 masih terus dilakukan. Para peneliti juga terus melaporkan adanya keterkaitan antara virus dengan organ tubuh lain di luar sistem pernapasan seperti kulit dan otak.