Surabaya, Sonora.ID - Langkah mempercepat penanganan Covid-19 di Jawa Timur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) II, akan menyiapkan aplikasi sistem rujukan satu pintu atau one gate system.
Sistem ini juga diharapkan membantu mengurangi angka kematian pasien Covid-19 akibat terlambat dirujuk, atau kamar yang overload.
Salah satu poin penting dalam aplikasi ini, adalah adanya command center 24 jam yang dipusatkan di Rumah Sakit (RS) Darurat di Jl. Indrapura Surabaya. Petugas command center tersebut akan mengarahkan pasien Covid-19 ke RS-RS rujukan berdasarkan tingkat resikonya, serta mencarikan dan memastikan ketersediaan bed dan kamar bagi pasien.
“Ini menjadi bagian yang sangat penting, yakni pengintegrasian lewat one gate system. Kita berharap bahwa angka kasus Covid-19 yang muncul bisa kita mitigasi lebih komprehensif agar tingkat penyembuhan makin tinggi. Disaat yang sama, diharapkan angka kematian bisa kita turunkan semakin signifikan,” kata Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Covid 19 bersama 99 RS Rujukan se - Jatim di Lantai 8 Kantor Gubernur Jl. Pahlawan, Selasa (30/06/2020).
Khofifah mengatakan, penyiapan aplikasi tersebut sejalan dengan amanat Presiden RI, Joko Widodo saat berkunjung ke Jatim pada 25 Juni lalu. Jokowi meminta Pemprov Jatim harus dapat mengendalikan penanganan Covid-19 dalam dua minggu kedepan.
Baca Juga: NIK Tak Valid Penyebab KK Bermasalah, Wagub Jatim Evaluasi Penyaluran Bansos
Presiden juga meminta Panglima Kogabwilhan II Marsdya TNI Imran Baidirus mengomandani RS Darurat Covid-19 di Surabaya.
“Sebelumnya, kami sudah memiliki sistem informasi, seperti update data real time hal-hal yang terjadi di RS, melalui gadget yang kami titipkan di tiap-tiap RS rujukan di Jatim. Update data tersebut akan diintegrasikan dengan sistem rujukan yang dikomandani Pangkogabwilhan II,” ujar Gubernur.
Sementara itu dalam sambutannya, Panglima Kogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus menjelaskan, cara kerja sistem rujukan satu pintu adalah masing-masing RS rujukan memiliki Person In Charge (PIC).
Tugas dari PIC tersebut adalah menginformasikan apakah RS-nya bisa menerima pasien Covid-19, serta meng-update data kepada command center di RS Darurat Jl. Indrapura.
“Di command center, akan tersaji data semua rumah sakit yang bisa menerima pasien. Jadi, jika ada pasien di RS yang akan dirujuk ke RS lainnya, command center akan menghubungkan kedua RS tersebut, lalu memastikan ketersediaan bed, dan mengarahkan pasien akan dirujuk kemana. Sehingga diharapkan pendistribusiannya lebih baik dan lebih cepat, sehingga tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.