Banjarmasin, Sonora.ID - Sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) di Banjarmasin akan mendapatkan bantuan program Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) pada tahun ini.
Seratus buah rumah penerima bantuan itu dinyatakan lolos verifikasi dan dianggap memenuhi syarat serta kriteria untuk mendapatkan bantuan dari program tersebut.
"Awal rencana 200 buah rumah yang akan diperbaiki. Namun karena ada pemangkasan anggaran untuk CoVID-19 dikurangi menjadi 150 buah rumah. Setelah dilakukan verifikasi, hanya ada 100 buah yang memenuhi syarat tersebar di 5 kecamatan," ungkap Aep Ruhya, Kabid Bantuan Perlindungan Jaminan Sosial dan Penanganan Kemiskinan Dinas Sosial Kota Banjarmasin, kepada Smart FM Banjarmasin, Kamis (03/7/2020).
Aep menerangkan, syarat warga yang berhak menerima bantuan ini cukup banyak.
Di antaranya fakir miskin, diusulkan atau sudah masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), status tanah milik pribadi dan tidak bermasalah, serta tidak berada di jalur hijau.
"Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi, antara lain rumahnya tidak layak huni, atau kondisi sudah bangunannya membahayakan penghuninya," tambahnya.
Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Muba Mulai Cover Bantuan Warga Terdampak Covid-19
Adapun bentuk bantuan yang diterima, yaitu uang sebesar Rp 20.000.000 per-KK, yang akan ditransfer ke rekening masing-masing.
Uang tersebut dapat digunakan untuk memperbaiki rumah bagian Atap Lantai Dinding (Aladin), secara swadaya masyarakat.
"Dari Rp 20.000.000 itu, 10% persen untuk upah tukang dan sisanya untuk membeli bahan-bahan," ungkap Aep lagi.
Program ini ditargetkan sudah dapat dijalankan pada Agustus nanti, dengan jangka waktu pengerjaan selama 20 hari.
Bagi penerima yang tergolong lansia dan penyandang disabilitas akan dibantu oleh Potensi dan Sumber Daya Kesejahteraan Sosial (PSKS).
"Pada dasarnya semua akan kita dampingi. Mulai dari pengambilan uang di Bank, sampai perbaikan rumahnya. Terutama bagi mereka yang lansia dan difabel," tutupnya.
Baca Juga: Gubernur Jatim Salurkan Bantuan Sembako Untuk 2.300 Lansia Terdampak Covid-19