Sonora.ID - Warga di Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua harus menelan kenyataan yang menyedihkan lantaran harga beras yang cukup mahal. Diketahui, harga satu karung beras berukuran 10 kilogram mencapai Rp 2 juta.
"Beras 10 kilogram itu emas empat gram, kalau dibeli dengan uang, satu karung itu harganya Rp 2 juta," kata salah satu pengelola Koperasi Kawe Senggaup Maining Hengki Yaluwo di Korowai, Rabu (1/7/2020).
Melansir Kompas.com, Wilayah Korowai, Kabupaten Pegunungan Bintang memang disebut sebagai kawasan terisolir dan tertinggal.
Baca Juga: Tuai Kontroversi, Peneliti Ungkap Lagu Yamko Rambe Yamko Bukan dari Papua
Untuk menjangkau wilayah tersebut, warga harus menggunakan helikopter dari Kabupaten Boven Digoel.
Kawasan Korowai diapit lima kabupaten yakni Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Yakuhimo, Kabupaten Asmat, Kabupaten Boven Digooel, dan Kabupaten Mappi.
Lalu mereka melanjutkan perjalanan menggunakan long boat dari Boven Digoel selama satu hari dan berjalan kaki selama dua hari menuju kawasan tambang Korowai.
Salah satu pemilik dusun Kali Dairam Korowai, Ben Yarik mengatakan bahwa suku Korowai adalah penghuni asli wilayah tersebut.
"Bertahun-tahun pemerintah tidak pernah membangun Korowai, Tuhan yang memberikan hasil emas bagi kami, sehingga kami bisa menambang dan membantu kami," kata Ben.
Ben mengatakan, tambang emas tradisional adlah salah satu mata pencaharian masyarakat setempat. Ia berharap pemerintah tak menutup penambangan tradisional itu karena kawasan tambang tradisional itu menghidupi ekonomi masyarakat sekitar.
"Kasihan ini, banyak masyarakat tidak lagi diperhatikan dan terus tertinggal. Selagi masih ada emas yang menjamin," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Pedalaman Pegunungan Bintang Papua, Beras 10 Kilogram Dijual Rp 2 Juta dan Mi Instan Ditukar Emas",