Makassar, Sonora.I - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Prof HM Nurdin Abdullah, dan Duta Besar The Islamic Republic of Iran untuk Indonesia, Dr Mohammad Khoush Heikal Azad, melakukan pertemuan virtual, Jumat, 3 Juli 2020.
Mereka membahas potensi kerjasama kedua negara dan bilateral dua provinsi, yakni Sulsel dan Provinsi Razavi Khorasan.
Provinsi di Iran ini merupakan salah satu provinsi terbesar dari 30 provinsi dengan jumlah penduduk 5.593.079 jiwa.
Nurdin Abdullah memaparkan, Sulsel sebagai provinsi yang menjadi barometer pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur telah menyusun strategi dalam tata kelola pemerintahan yang bertujuan mensejahterakan masyarakat.
Baca Juga: ASN Pemerintah Kabupaten Gowa Sumbangkan 61.000 Masker
Adapun program prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2008-2023, yakni: Bidang Infrastruktur; Bidang Pemerintahan; Bidang Pertanian, Perikanan, Kelautan dan Kehutanan; Bidang Kesehatan; dan Bidang Pariwisata.
"Sulsel membangun beberapa bandara. Yang pasti Bandara Sultan Hasanuddin menjadi hub untuk Indonesia Timur dan telah menjadi bandara internasional. Kami juga punya port (pelabuhan) Soekarno Hatta, termasuk kami lagi membangun Makassar New Port dan saat ini seluruh produk ekspor kita direct ekspor ke berbagai negara," kata Nurdin Abdullah.
Ia menambahkan, dengan besarnya potensi kekuatan dan ekonomi kedua negara dan provinsi, dapat sama-sama mendatangkan manfaat.
Baca Juga: Tak Punya Izin Tambang, Tim Terpadu PETI Gowa Amankan 4 Alat Berat
Sedangkan, Mohammad Azad menjelaskan, sebelum menghubungi Nurdin, ia telah berkomunikasi dengan pejabat dari Provinsi Razavi Khorasan untuk melakukan kerjasama dengan Sulsel.