Semarang, Sonora.ID - Mengkonsumsi daging ayam sebagai salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh dari infeksi virus corona (Covid-19).
Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, protein yang terkandung dalam daging ayam diyakini mampu meningkatkan sistem imun sehingga bisa menahan masuknya virus ke dalam tubuh.
Namun harga daging ayam akhir-akhir ini mengalami kenaikan di pasaran. Rata-rata harga daging ayam mencapai Rp 38 Ribu hingga Rp 45 Ribu.
Adanya kenaikan harga daging ayam merupakan dampak dari pandemi Covid-19.
Disisi lain perlu diperhatikan pula bahwa tidak semua daging ayam yang dijual di pasar adalah daging ayam segar.
Baca Juga: Suka Bersepeda? Jangan Hanya Pakai Saja, Tapi Juga Harus Bisa Merawat, Ini Tipsnya!
Bisa saja konsumen menemukan daging ayam tiren, alias daging ayam yang sudah kadaluarsa dan sebenarnya tidak layak untuk dikonsumsi.
Demi kesehatan keluarga, yuk jadi konsumen cerdas. Perhatikan cara memilih dan membedakan ayam segar :
Perhatikan warna daging ayam
Daging ayam segar dan daging ayam tiren memiliki warna daging yang berbeda.
Daging ayam segar yang baru saja dipotong akan berwarna putih dengan semburat merah muda. Permukaannya pun terasa lembap.
Sebaliknya, daging ayam tiren memiliki warna putih kebiruan seperti memar.
Warna biru ini muncul karena masih ada darah di dalam daging ayam. Warna putihnya pun pucat dan tidak segar.
Baca Juga: Kesulitan Mengatur Keuangan di Kala Pandemi, Simak Tips Aman dan Hemat Berikut Ini