Manado, Sonora.ID - Jelang Idul Adha penjualan sapi kurban di Kota Kotamobagu sepi pembeli, hal ini terjadi karena melemahnya kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, biasanya satu bulan sebelum Idul Adha permintaan sapi kurban meningkat, namun saat ini masih sepi, kebanyakan pembeli datang ke pasar hewan hanya menanyakan harga jual sapi.
Selain penjualan sapi kurban lesu, harga jual sapi dipasaran mengalami kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya, sapi layak kurban dibandrol mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 50 juta, selain itu untuk mendapatkan pakan ternak sulit akibat cuaca.
Baca Juga: Menag Perbolehkan Salat Idul Adha & Penyembelihan Kurban, Asalkan ...
“Penjualan sapi saat ini (jelang Idul Adha) sepi pembeli, mungkin akibat pandemic covid 19 calon pembeli enggan datang ke pasar. Dibandingkan tahun lalu penjualan sapi jelang Idul Adha capai puluhan ekor, tapi sekarang ini hanya satu-satu ekor saja. Namun saat ini harga jual naik, mulai dari 10 juta Rupiah sampai 50 juta Rupiah. Apalagi saat ini pakan ternak sulit didapat karena cuaca hujan,“ kata Guntur Mopobel penjual sapi, di pasar Serasi, Kotamobagu, Selasa (7/7/2020)
Mengantisipasi adanya penjualan sapi kurban yang terjangkit antraks, penjual sengaja hanya mengambil sapi asal wilayah Bolaang Mongondow saja.
Baca Juga: Keluarga Pasien PDP Kotamobagu, Menolak Pemakaman Protokol Covid-19