Palembang, Sonora.ID - Masih minimnya pergerakan penumpang di bandara SMB II Palembang, membuat biaya operasional maskapai penerbangan tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh.
Menurut Wahyudi Kresna, General Manager Garuda Indonesia Palembang kepada Sonora (6/7/2020) mengatakan bahwa yang terpenting untuk saat sekarang adalah konektivitas, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Memang tidak bisa untung, tapi bukan hanya itu, tapi juga perlunya konektivitas dan pelayanan kepada penumpang. Jujur tiket juga tidak bisa dinaikkan dua kali lipat, memang berat, tapi tetap eksis dulu, makanya penerbangan juga tidak terlalu banyak, karena penumpang dan airline sama–sama berat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa jika permintaan penerbangan meningkat, maka Garuda akan menambah penerbangan lagi, penumpang masih enggan berpergian kemungkinan karena masih takut terinfeksi corona.
Baca Juga: Profil Irfan Setiaputra, Calon Terkuat Dirut Garuda Indonesia
“Sekarang 1 kali penerbangan, mengangkut 80 penumpang, yang lain juga sama, rata – rata tidak penuh, mungkin masih takut, padahal, penerbangan aman, kita juga ada eva, alat sirkulasi udara yang tidak mengandung bakteri, akan difilter, dikabin pesawat kita perhatikan kebersihannya,” imbuhnya.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa Garuda berencana akan menambah penerbangan antara 2 hingga 3 penerbangan ke Jakarta, hal itu untuk menambah pilihan terbang bagi penumpang.
“Akan ada penerbangan pagi, siang atau sore, mudah–mudahan bulan Agustus,” ujarnya.
Ia juga menambahkan penerbangan saat ini masih minim, juga disebabakan karena pergeseseran pola kerja di tengah masyarakat, masyarakat lebih banyak beraktifitas dari rumah.
“Sekarang stay form home, meeting from home, orang sekecil mungkin melakukan perjalanan, kalau vaksin sudah ketemu, pasti pergerakan akan normal, walaupun berat, ramalan butuh 2 tahun,” imbuhnya.