Banjarmasin, Sonora.ID - Setelah melaksanakan rapid test massal secara bertahap kepada 4.000 ibu hamil di Kota Banjarmasin, 37 orang di antaranya dinyatakan reaktif.
"Dari 37 orang ibu hamil itu sebenarnya ada 25 orang yang sudah melahirkan dan kita jadwalkan untuk melakukan tes swab di puskesmas terdekat,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, kepada sejumlah awak media, Kamis (09/07).
Machli yang juga bertindak sebagai juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) CoVID-19 Banjarmasin itu menyebut, ada tiga orang di antaranya yang dinyatakan meninggal dunia. Namun, belum dapat dipastikan positif CoVID-19, lantaran belum sempat dilakukan pemeriksaan swab.
“Ibu hamil yang meninggal tiga orang, tapi statusnya masih reaktif, belum sempat dilakukan tes swab," ungkapnya dengan nada prihatin.
Baca Juga: Bandara SMB II Palembang Kini Sediakan Fasilitas Rapid Test
Berdasarkan temuan ini, Machli mengakui bahwa ibu hamil memiliki tingkat kerentanan yang tinggi terhadap penularan virus corona. Pasalnya, ibu hamil memiliki tingkat stres yang tinggi, terutama pada tiga bulan pertama dan tiga bulan terakhir mengandung.
“Penanganannya agak lebih sulit dibandingkan orang yang tidak hamil, sehingga disarankan agar ibu hamil tidak berada di kerumunan orang banyak,” tuturnya.
Ia menjelaskan, ibu hamil termasuk menjadi perhatian serius oleh pihaknya. Bahkan rencananya, Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin bakal kembali menggelar rapid test bagi seluruh ibu hamil yang ada di ibu kota provinsi Kalimantan Selatan.
“Kita sudah menyiapkan pengadaan untuk ibu hamil dan akan dilakukan di 26 puskesmas, semuanya gratis di tanggung oleh Dinkes Banjarmasin." pungkas Machli.
Di Kota Banjarmasin, terdapat 13.077 ibu hamil, sehingga masih ada sekitar 9 ribu lagi yang harus menjalani rapid test.