Sonora.ID - Membengkaknya tagihan listrik kembali dialami oleh masyarakat. Beberapa mengaku hal itu tidak wajar.
Kali ini Chef Arnold Poernomo juga mengalami hal serupa. Ia mengaku tagihan listriknya memlunjak hingga empat kali lipat.
Ia meluapkan kekesalannya melalui akun Twitter @ArnoldPoernomo pada Kamis (9/7/2020) kemarin.
"Woi @infoPLN kenapa tagihan harga listrik rumah saya naik turun dari Rp 2,5 juta jadi Rp 10 juta? Kenapa?" tulis Arnold.
Tulisan Chef Arnold pun di-retweet hingga 2.388 kali dan disukai oleh 25.000 warganet di Twitter hingga Jumat (10/7/2020) siang.
Langsung dateng @pln_123
Kita selesaikan ini supaya jelas pic.twitter.com/V5LLNUQ7hF
— Arnold poernomo (@ArnoldPoernomo) July 9, 2020
Juri Master Chef Indonesia itu melanjutkan twitnya, "Tapi kenapa lampu dan rumah saya tidak se-shining, shimmering, dan splendid Rp 10 juta?!!!! Ente maunya apa ini ha?!!!!!!!!" tulis Arnold lagi.
Baca Juga: Rumah Dekat SUTET Berbahaya? Begini Cara Mengurangi Dampak Buruknya
Menanggapi kejadian tersebut, Manager PLN ULP Ngagel, PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Iva Parastutik mengatakan, naiknya tagihan listrik hingga empat kali lipat disebabkan penghentian sementara petugas baca meter ke lapangan pada masa pandemi Covid-19 periode akhir Maret-Mei 2020.
Karena aktivitas petugas baca meter dihentikan, maka tagihan dihitung berdasarkan rata-rata pemakaian tiga bulan sebelumnya. Akibatnya terdapat selisih antara pemakaian rill dibanding yang telah ditagihkan pada bulan April-Juni 2020.
"Selisih pemakaian tersebut terakumulasi ke dalam tagihan Juli 2020 dikarenakan pada akhir Juni angka stand meter sudah bisa dibaca petugas," ujar Iva seperti dikutip dari Kompas.com.
Ia mengatakan sudah menemui Chef Arnold di rumahnya yang ada di Surabaya dan menjelaskan tentang kenaikan tagihan listrik tersebut.
Arnold pun lantas kembali menuliskan kicauan di Twitternya, “Ok kita sudah damai...thank you pelayanannya dan penjelasan ente @pln_123. Cepet & gesit....dan team di Surabaya makasih...JADI SAYA HARUS TETAP BAYAR,” tulis Arnold.