Banjarmasin, Sonora.ID - Belum kelar penanganan wabah Covid-19 yang kasusnya terus bertambah, masyarakat Kabupaten Tanah Laut harus menghadapi musibah banjir.
Sektor kehidupan praktis terganggu dan mengakibatkan lumpuhnya perekonomian masyarakat setempat.
Tak main-main, banjir yang terjadi sejak akhir pekan lalu, merendam 1.349 unit rumah yang dihuni 1.535 Kepala Keluarga atau mencapai 5.112 jiwa, berdasarkan data dari BPBD setempat.
Dalam pantauannya ke lokasi terdampak banjir di Desa Bumi Jaya, Kecamatan Pelaihari, Selasa (14/07) pagi, Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Suprastowo, mengungkapkan bahwa bencana banjir kali ini merupakan yang terbesar selama hampir 4 dekade terakhir.
Baca Juga: Sungai Meluap, Banjir Bandang Kembali Terjang Masamba Luwu Utara
Politikus PDI Perjuangan Dapil VII (Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut) ini menilai banjir merupakan dampak dari eksploitasi SDA secara berlebihan yang mengakibatkan pergeseran lingkungan di daerah hulu.
“Pantauan di lokasi banjir, sebetulnya lebih disebabkan normalisasi sungai dan kondisi alam kita kini banyak yang gundul,” tuturnya ketika dihubungi Smart FM melalui sambungan tersebut.
Hal itu akhirnya mengakibatkan tak adanya resapan air saat musim hujan seperti saat ini, yang akhirnya tak dapat menghindarkan banjir seperti saat ini.
Baca Juga: Pengurus KKSS Mimika Beri Bantuan Korban Banjir Jeneponto & Bantaeng