Find Us On Social Media :
Pelaksaan uji swab masif di Gedung DPRD Kalsel. (Smartfm Banjarmasin / Eva Rizkiyana)

Jelang Uji Swab Masif, Komisi I Ingatkan Risiko Lonjakan Kasus

Eva Rizkiyana - Rabu, 12 Agustus 2020 | 09:30 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID – Pelaksanaan uji swab masif di 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan oleh pemerintah provinsi pada 14-17 Agustus mendatang, diakui menjadi salah satu cara efektif untuk melacak mereka yang terinfeksi virus Corona tanpa menunjukkan gejala klinis.

Di mana saat ini, penderita CoVID-19 yang tidak memiliki gejala klinis cenderung lebih banyak dan tentunya juga meningkatkan meluasnya penyebaran kasus jika tidak segera ditemukan.

Anggota Komisi I DPRD Kalimantan Selatan, Gina Mariati, menuturkan bahwa uji swab masif merupakan kesempatan besar yang sudah seharusnya dimanfaatkan oleh masyarakat.

Terutama yang masuk dalam daftar prioritas uji swab karena masuk kategori kontak erat dengan pasien yang sebelumnya sudah dikonfirmasi positif.

“Kalau saya yang pasti mendukung karena tidak semua orang bisa untuk melakukan swab,” tutur politikus Partai Nasdem ini.

Baca Juga: Tekan Perkembangan Covid-19, Sekretariat DPRD Kalsel Lakukan Uji Swab Masif

Terlebih kisaran biaya untuk melakukan uji swab secara mandiri masih tergolong mahal, yakni di atas Rp 2 juta untuk satu orang yang melakukan pengambilan sampel spesimen lendir hidung dan tenggorokan oleh petugas.

Namun di satu sisi, Ia juga mengingatkan risiko yang muncul dari pelaksanaan uji swab masif yang mengikutsertakan sekitar 10 ribu orang dari 13 kabupaten/kota di provinsi ini.

Salah satunya adalah lonjakan kasus positif yang pasti muncul setelah hasil uji swab masif sudah keluar.

“Pastinya konsekuensinya banyak nanti bertambah,” tambahnya.

Tetapi dengan adanya pengujian tersebut, tentunya akan cepat juga tindakan yang diambil oleh gugus tugas dalam menindaklanjuti temuan kasus baru.

Satu dari sebelas ‘Srikandi’ DPRD Kalimantan Selatan ini juga mengingatkan pentingnya menjaga kondisi tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus yang vaksinnya masih dalam proses pembuatan.

Terutama dalam meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian ketika berada di luar rumah berinteraksi dengan banyak orang karena tuntutan pekerjaan.

“Kita warga negara yang baik akan berusaha hidup lebih baik lagi, akan lebih berhati-hati lagi,” tutup Gina.