Sonora.ID - Jengkol adalah salah satu bahan makanan yang cukup populer di Indonesia.
Meski ada beberapa orang yang tak menyukainya, nyatanya jengkol tetap menjadi menu favorit masakan atau lalapan bagi banyak orang.
Jengkol memilki aroma yang sangat pekat, aroma tersebut berasal dari asam amino yang terkandung dalam biji jengkol.
Asam amino pada jengkol lebih didominasi oleh asam amino yang mengandung sulfur (S), ketika asam amino tersebut terpecah menjadi komponen lebih kecil maka akan menghasilkan berbagai komponen flavor yang sangat bau.
Salah satu gas yang terbentuk dengan unsur itu adalah gas H2S yang terkenal sebagai gas paling bau.
Baca Juga: Bahaya, Jangan Gunakan 4 Cairan Ini sebagai Pelumas Saat Berhubungan Intim
Saat dicerna, jengkol akan menyisakan zat yang disebut asam jengkolat (jencolid acid) yang dibuang ke ginjal.
Hal inilah yang bisa menyebabkan penyakit baru pada ginjal.
Dr. dr. Parlindungan Siregar, SpPD.,KGH, Bagian Ginjal dan Hipertensi, Departemen Penyakit Dalam, FKUI menyebutkan konsumsi jengkol berlebihan bisa menyebabkan jengkoleun atau jengkolan.
Hal itu karena asam jengkolat yang sulit larut dalam air dan akan mengendap dalam ginjal yang kemudian membentuk kristal padat.
Baca Juga: Enggak Nyangka! Ternyata Tomat Simpan 8 Bahaya Ini untuk Tubuh!