Denpasar, Sonora.ID - Dibukanya tatanan kehidupan era baru atau new normal di Bali, tidak berdampak signifikan terhadap tingkat okupansi hotel di Kabupaten Karangasem, Bali.
Semenjak diterapkannya kehidupan era baru tingkat okupansi belum mencapai 5 persen, yaitu masih berada di angka sekitar 1-3 persen per minggu. Bahkan, terkadang sepi karena tak ada kunjungan wisatawan.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Karangasem, I Wayan Kariasa, mengungkapkan, tingkat okupansi hotel Karangasem sepi sejak awal 2020 pasca merebaknya Covid-19, seperti Sonora Bali kutip dari Tribun Bali.
Baca Juga: Warga Di Desa Ban Karangasem Bali Mulai Kekurangan Air Bersih
Sebagian hotel hanya mengandalkan wisatawan domestik, sedangkan wisatawan mancanegara sepi.
"Tingkat okupansi masih berkutat di angka 1 digit. Wisatawan domestik masih rendah sekali. Wisatawan yang menginap di Karangasem masih sepi," jelas Wayan Kariasa, Minggu (23/8/2020).
Sementara, lanjut dia, beberapa hotel hanya membuka sebagian kamarnya untuk mengurangi biaya operasional per hari.
Untuk memulihkan dan meningkatkan okupansi hotel di Bumi Lahar pasca diberlakukannya new normal di Bali tidak jarang Hotel dan restoran di Karangasem memberi potongan harga 50-75 persen bagi wisatawan domestik yang menginap di hotel wilayah Karangasem.
Pemotongn harga diterapkan di beberapa hotel di Karangasem.
Pemotongan bervariatif, tergantung hotel yang bersangkutan. Tujuannya mengundang wisatawan agar mau menginap di Karangasem.
"Walau sudah ada potongan harga, tapi tetap sepi. Kita kalah bersaing dengan hotel di Badung," akuinya.
"Semoga segera berlalu, dan kembali normal," harap Wayan Kariasa.