Palembang, Sonora.ID - IDI ( Ikatan Dokter Indonesia ) merekomendasikan agar sekolah belum dibuka. Saat ini para orang tua terpecah ada yang menyetujui sekolah dibuka karena mall sudah dibuka. ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Palembang Dr. dr. Zulkhair Ali, SpPD, KGH, FINASIM dalam acara Bincang Dokter di Sonora (31/8/2020) mengatakan bahwa mall sudah dibuka adalah pilihan kita, sementara bila sekolah dibuka maka semua siswa harus datang semua.
“Kalau mall kan terserah, kita mau datang ke mall atau tidak tidak masalah, sementara kalau sekolah dibuka maka seluruh siswa harus datang. Mall silahkan dibuka tapi kalau kita tidak perlu tidak usah datang,” ujarnya.
Ia menambahkan tempat yang cukup beresiko menularkan covid -19 adalah restaurant, hal ini karena orang tidak memakai masker saat mau makan.
Baca Juga: Rahmad Masud & Thohari Aziz Deklarasikan Diri Maju di Pilkada Balikpapan 2020
“ disini orang tidak bisa pakai masker, kalau ada satu saja yang positif, maka satu ruangan bisa kena semua, apalagi restaurant tradisional, jika makanan yang dihidangkan tidak habis, maka akan dihidangkan lagi, itu beresiko. Silahkan beli dan dibawa pulang, kita panaskan dirumah, karena virus akan mati kalau dipanaskan,” imbuhnya.
Ia mengatakan sekolah yang dibuka, gurunya juga beresiko menularkan, karena gurunya lebih bebas berkeliaran ke kelas kelas lain, selain itu guru saat berbicara dikelas kebiasaan melepas masker.
“ bila guru tertular, maka ketika ia mengajar dengan membuka masker, maka akan menularkan ke muridnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa tidak ada jalan lain agar keduanya ekonomi dan kesehatan tetap berjalan, namun yang terpenting adalah tetap menjalankan protocol kesehatan.
“ pemerintah mengembangkan kesehatan dan ekonomi, masyarakat harus pakai masker. Pemerintah melakukan 3 T, tracing, tracking dan sebagainya, sementara masyarakat 3 M, masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Kalau semua dijalankan mudah – mudahan bisa mengatasi permasalahan covid ini,” pukasnya.
Baca Juga: Rencana Hapus Pertalite dan Premium, Komisi VII: Karena Tak Ramah Lingkungan