Palembang, Sonora.ID – Penyakit migrain dan vertigo sudah banyak diketahui oleh masyarakat luas, walaupun belum tentu benar identifikasinya.
Dalam acara Bincang Dokter ( 7/9/2020), Dr. Achmad Junaidi, Sp.S (K), MARS dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Palembang menjelaskan perbedaan antara migrain dan vertigo.
Migrain merupakan sakit kepala sebelah, nyeri dan bersifat berdenyut, sakitnya mulai dari sedang sampai berat, bersifat hilang timbul, dengan aktifitas fisik akan memperberatnya.
Baca Juga: Kembali Buka, Terjadi Lonjakan Kendaraan di Balai Uji Kendaraan Bermotor Dishub Palembang
Sementara vertigo atau sering disebut pusing tujuh keliling adalah perasaan pusing, berputar–putar dan melayang laying, lebih kepada gangguan keseimbangan.
“Tanda lain migrain adalah fonofobia, yaitu: diperparah oleh suara. Atau fotofobia, yaitu diperparah oleh cahaya. Migrain termasuk sakit kepala primer, yaitu: tidak bisa sembuh, tapi bisa dicegah agar tidak muncul. Faktor pencetusnya bisa dicegah agar tidak muncul, faktor pencetusnya bisa berasal dari makanan, stress dan hormonal. Makanan pada penyedap rasa, coklat, kacang – kacangan dan keju, hindari factor-faktor tersebut supaya tidak muncul, tapi bukan sembuh,” ujarnya.
Baca Juga: Studi Penelitian: Lakukan Yoga 3 Kali Seminggu Bisa Atasi Migrain
Ia menambahkan bahwa untuk vertigo lebih pada gangguan keseimbangan, bisa karena gangguan di sentral saraf pusat atau otak atau diluar otak.
“Yang paling sering adalah organ telinga, organ sensoris di kedua kaki, juga mata, leher bagian belakang kepala pemicu veritigo,” imbuhnya.