Find Us On Social Media :
Karena Pandemi Covid-19, Ibu Rumah Tangga di Siau Jadi Penambang Batu (Sonora/Gerard Mampuk)

Karena Pandemi Covid-19, Ibu Rumah Tangga di Siau Jadi Penambang Batu

Gerard Mampuk - Rabu, 9 September 2020 | 18:10 WIB

Manado, Sonora.ID - Di tengah pandemi yang melanda Indonesia, warga berkekurangan di pulau Siau, terus berusaha bertahan hidup.

Fineke dan Renny, dua orang ibu rumah tangga, sejak pukul lima pagi sudah menumbuk batu untuk dijual ke pengumpul batu dengan harga Rp 300 ribu per kubik.

Dalam seminggu kedua perempuan itu mampu menumbuk dua kubik sampai tiga kubik, dengan menggunakan alat seadanya dikerjakan secara tradisional.

Fineke, akibat pandemi Covid-19 kehilangan pekerjaan formalnya, terpaksa melakukan pekerjaan penambang batu yang menguras tenaga, demi membiayai pendidikan sang buah hati di perguruan tinggi dan memenuhi kebutuhan hidup.

Baca Juga: Peletakan Batu Pertama, Perumahan Karyawan PT Ambapers Siap Dibangun

“Seminggu bisa menumbuk batu dua sampai tiga kubik, hasilnya dicukupkan untuk biaya pendidikan anak dan hidup, pekerjaannya dibilang susah ya menyulitkan, dibilang tidak susah ya memudahkan,” kata Fineke Mandak penambang batu, di kaki Gunung Karangetang, di Bebali, Siau Timur, Sitaro, Selasa (8/9/2020).

Bekerja menjadi penambang dan penumbuk batu tidaklah selalu lancar, dalam beberapa bulan terakhir pendapatan menurun.

Hal ini dampak berkurangnya pembangunan proyek pemerintah daerah. Ataupun warga yang urung membangun, saat pandemic berlangsung.

Baca Juga: Bakal Paslon Kepala Daerah Sulut Jalani Pemeriksaan Kesehatan