Surabaya, Sonora.ID - Nama singkat bergelar padat, mungkin ini menjadi gambaran sosok Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur, Dr. Asrif, S.Pd., M.Hum yang menjadi pimpinan baru.
"Sebelumnya bertugas sebagai Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku. Selama hampir lima tahun. Saat ini sudah satu minggu lebih berada di Balai Bahasa Jatim untuk memimpin lembaga dengan eselon tertinggi di seluruh Indonesia di lingkup Balai Bahasa," kata Asrif saat di kantornya, Jl. Siwalanpanji Sidoarjo, Rabu (09/09/2020).
Sambil bercanda ia mengatakan, seolah orang tuanya mengetahui anaknya akan memiliki gelar yang 'padat' sehingga memberikan nama yang singkat, agar muat saat nanti dituliskan pada name tag atau tanda pengenal.
Baca Juga: Sampang Madura Masih Jadi Tujuan, Polda Jatim Gagalkan Pengiriman 6,5 Kilo Sabu Asal Malaysia
"Dipanggil As boleh, dipanggil Rif bisa, pokoknya tidak ada yang spesial. Di kampung pun juga tidak ada yang dipanggil nama lengkap, juga tidak ada masalah," imbuhnya sambil tertawa.
Asrif mengatakan, meskipun sebelumnya pernah menjabat pada posisi yang sama saat di Maluku, namun ada tantangan yang berbeda saat memimpin di Jawa Timur.
"Tantangannya tidak mudah, dari dua (2) juta penduduk ke 37 juta lebih penduduk. Dari dari 11 kabupaten di Maluku ke 38 kab/kota, itu adalah tantangan yang luar biasa. Tetapi saya kira di Maluku sedikit penduduk, tetapi jumlah bahasanya hampir 70 bahasa daerah. Bukan dialek, sedang disini minimal ada dua bahasa. Bahasa Jawa dan bahasa Madura, tetapi karena digunakan oleh banyak kelompok sehingga tantangannya juga tidak mudah," ungkapnya.