Find Us On Social Media :
Wawali Rahmad Mas'ud Sidak Banjir di Exit Tol Balikpapan Samarinda di Kawasan Manggar Balikpapan Timur (Smart FM Balikpapan)

Wawali Sidak Banjir di Exit Tol Balikpapan Samarinda di Kawasan Manggar Balikpapan Timur

Debi Aditya - Jumat, 18 September 2020 | 10:20 WIB

Balikpapan, Sonora.ID - Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Mas'ud di dampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum kota Balikpapan Yusri Ramli melakukan inspeksi mendadak di lokasi 4 RT yang terkena dampak banjir  di Kelurahan Manggar Balikpapan Timur, akibat pembangunan exit tol Balikpapan - Samarinda.

"Akan meminta kepada pelaksana proyek jalan tol Balikpapan – Samarinda untuk bertangungjawab terhadap 1.000 kepala keluarga atau 4 RT di Kelurahan Manggar Balikpapan Timur.Karena, akibat pekerjaan tol mengakibatkan banjir di rumah warga," ujar Wakil Walikota Balikpapan Rahmad Masud.

Rahmad menjelaskan, kini sudah ada drainase yang dikerjakan pengelola tol untuk mengurangi dampak banjir tersebut.

Sehingga, diminta kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk membuatkan konsep. Pemerintah kota akan selalu hadir dan peduli terhadap persoalan yang dihadapi warga yang terdampak pembangunan tol.

Baca Juga: Nurdin Abdullah: Korban Banjir Bandang Butuh 1.295 Hunian Tetap

"Tol ini merupakan penggerak ekonomi di Kaltim khususnya kota Balikpapan," katanya. 

Sementara itu,  Kepala Dinas PU Balikpapan Yusri Ramli mengungkapkan, dirinya mendapatkan informasi dari Balai Sungai Wilayah yang  akan membuat drainase lebih besar menuju laut melintasi Jalan Mulawarman sepanjang 2 kilometer.Mengingat selama ini, drainase yang sangat kecil  hanya mengalir ke Sungai Manggar Kecil.

"Balai Sungai Wilayah akan membangun drainase melewati tanah milik BRM. Kini surat di dilayangkan untuk meminta izin rencana cross ke laut.Hal ini dilakukan,agar dapat mengatasi banjir yang kerap terjadi di 4 RT kelurahan manggar," katanya.

Hal senada diungkapkan, Ketua RT 34 Kelurahan Manggar – Agus. Menurutnya , warga di 4 RT atau 1.000 kepala keluarga sempat melakukan aksi menutup jalan agar operasional kendaraan truk pengecoran ditunda dahulu.

Karena sejak 4 tahun pembangunan tol, rumah warga yang bersebelahan dengan tol terdampak banjir hingga lumpur. "Banjir hingga lumpur yang melanda rumah warga sudah mencapai 30 hingga 40 cm. Sehingga aksi yang dilakukan warga, merupakan bentuk kekecewaan, " tegasnya.

Baca Juga: 50 Unit Hunian Tetap Korban Banjir Bandang Masamba Siap Dibangun