Bandung, Sonora.ID - Situasi dunia saat ini tengah menghadapi tantangan yang cukup berat akibat pandemi COVID-19, tidak hanya berkaitan dengan upaya mengurangi risiko kesehatan, tetapi juga menyangkut langkah pemulihan ekonomi. Kedua hal ini menjadi pusat perhatian, baik di level global, nasional maupun di lingkup Jawa Barat.
Pandemi Covid-19 telah menekan perekonomian Jawa Barat, sehingga pada triwulan II 2020 terjadi kontraksi sebesar -5,98% (yoy). Oleh karena itu pemulihan ekonomi menjadi agenda penting dan perlu mendapatkan dukungan sinergitas dari berbagai pihak, sehingga kondisi ekonomi dapat terus membaik dengan diiringi risiko kesehatan yang terkawal baik.
Secercah harapan telah mulai muncul pada triwulan III 2020 dan diharapkan dapat terus terjaga momentum perbaikan yang sudah terjadi. Berbagai indikator ekonomi menunjukkan perkembangan positif, seperti tingkat keyakinan masyarakat (konsumen) terhadap perbaikan kondisi ekonomi.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Bandung Apresiasi Mitra Kerja Terbaik Tahun 2020
Aktivitas ekonomi di Jawa Barat yang mulai meningkat, perlu diikuti dengan penerapan protokol kesehatan yang disiplin, serta diiringi optimisme dan sikap positif dalam mengoptimalkan berbagai peluang pemulihan ekonomi. Hal ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk segenap civitas akademika perguruan tinggi.
Dalam rangka berkontribusi bagi perekonomian Jawa Barat melalui sumbangan ilmu dan pemikiran, Bank Indonesia Jawa Barat bersama ISEI Bandung yang didukung para akademisi berbagai disiplin ilmu, berinsiatif membentuk West Java Economic Society (WJES).
WJES adalah wadah yang dibentuk untuk mendorong semangat berkontribusi bagi kemajuan ekonomi Jawa Barat, antara lain melalui penelitian, kajian dan berbagai kegiatan pendalaman terhadap permasalahan ekonomi daerah (regional) dalam rangka merumuskan rekomendasi kebijakan.