Manado, Sonora.ID - Seorang ibu rumah tangga memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam sayuran dengan teknik hidroponik.
Selain untuk kebutuhan sehari-hari, hasil panen sayurnya juga dipasarkan dan dikreasikan menjadi panganan yang bernilai Rupiah.
Menanam sayuran dengan teknik hidroponik kini tengah menjadi tren di masyarakat perkotaan. Tekniknya mudah dan tidak memerlukan lahan luas.
Awalnya hanya coba-coba, Yul Takaliuang mulai membudidaya tanaman sayuran seperti letus, kailan dan samhong, hingga bisa bernilai ekonomi.
Baca Juga: September Ceria, Dispersip Kalsel Berbagi Cerita Tentang Hidroponik
“Hal yang perlu diperhatikan dalam budidaya tanaman dengan teknik hidroponik adalah pencahayaan, ketersediaan air, oksigen dan nutrisi. Masa panen sayuran dengan teknik ini tergolong singkat yakni hanya satu hingga satu stengah bulan,” kata Yul Takaliuang, di rumahnya, di Malalayang, Manado, Selasa (22/9/2020).
Selain untuk kebutuhan sehari-hari, hasil panen sayurnya kini juga banyak dipesan warga sekitar. Bahkan telah diolah menjadi salad sayur. Satu paket salad sayur dihargai Rp 35 ribu, dan bisa dipesan melalui daring atau diantar langsung.
Yul berharap apa yang dilakukannya dapat menginspirasi masyarakat lainnya. Memanfaatkan lahan sempit untuk menghasilkan sesuatu yang bernilai ekonomi, ditengah dampak pandemi korona.
Baca Juga: Ada Pandemi Covid-19, Mahasiswa Papua di Manado Unjuk Rasa Tolak Otsus