Find Us On Social Media :
Karyawan restoran menggunakan masker, face shield, dan sarung tangan saat menyajikan makanan di Hotel Santika Depok, Selasa (9/6/2020). Sebanyak kurang lebih 80 unit hotel jaringan Santika Indonesia Hotels dan Resorts mulai dibuka sejak 4 Juni 2020 dengan menerapkan protokol kesehatan kenormalan bar ((KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO))

Pajak Restoran Jadi Penyumbang Terbesar PAD Kota Banjarmasin

Jumahudin - Senin, 5 Oktober 2020 | 18:30 WIB

Banjarmasin, Sonora.ID - Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Banjarmasin tahun 2020 diklaim masih cukup bagus, meskipun masih dalam suasana pandemi CoVID-19.

Hingga akhir September 2020, pencapaian target PAD sudah terealisasi lebih dari 80 persen.

"Mendekati akhir tahun PAD kita alhamdulillah sudah 84,26 persen," ucap Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Banjarmasin, Subhan Nor Yaumil kepada SMART FM, Senin (5/10) siang.

Subhan menerangkan bahwa target PAD Banjarmasin 2020 setelah dilakukan penyesuaian karena adanya pandemi CoVID-19 sebesar Rp 1,6 Triliun termasuk dana perimbangan.

"Jadi yang sudah terealisasi sekitar Rp 1,3 Triliun," jelasnya.

Baca Juga: Bawaslu dan KPU Diminta Tegas Terkait Tangani Kampanye Hitam di Medsos

Disinggung mengenai sektor apa saja yang menjadi penyumbang terbesar untuk PAD yang sudah terealisasi tersebut, Ia membeberkan adalah Pajak Restoran.

Selain itu, beberapa sektor lainnya juga cukup berkontribusi dalam pencapaian target PAD Banjarmasin hingga akhir September ini.

"Pajak Restoran yang mendominasi, kemudian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Ada juga sektor perhotelan, penerangan jalan, pajak reklame dan parkir juga bagus," pungkasnya.

Baca Juga: Gunakan Sepeda Motor, Kesederhanaan Ibnu-Arifin Diapresiasi Warga