Bandung, Sonora.ID - Sejak tahun 2017, Bank Indonesia sudah merancang blueprint ekonomi dan keuangan syariah, lalu mengimplementasikannya dengan visi mendukung terwujudnya Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global.
"Dalam blueprint itu, kerangka strategis pengembangan didukung tiga pilar utama yang saling terkait. Pertama berupa Pemberdayaan Ekonomi Syariah, Kedua Pendalaman Pasar Keuangan Syariah, dan Ketiga adalah Riset, Asesmen dan Edukasi. Ketiga pilar utama ini diperkuat dengan penggunaan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi serta akselerasi jangkauan implementasi," ungkap Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto.
Terkait dengan ini, Bank Indonesia mengadakan seminar "Model Bisnis Koperasi Syariah Inspiratif" yang merupakan bagian dari rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Regional Jawa tahun 2020 yang dipusatkan di Jawa Timur, Senin (5/10/2020).
Baca Juga: Penurunan Harga Bahan Makanan, Sandang dan Tarif Angkutan Udara Dorong Deflasi September 2020
FESyar Ini merupakan bagian dari upaya mendorong perluasan implementasi program kemandirian pesantren di kawasan Jawa sekaligus mendorong sinergi program pemberdayaan ekonomi pesantren secara inklusif, sehingga pada akhirnya dapat menjadi kontribusi penting dalam meningkatkan akselarasi pemulihan ekonomi baik di tingkat regional maupun nasional.
Selain itu, FESyar merupakan hajatan bersama Bank Indonesia dengan berbagai pemangku kepentingan di 5 provinsi se-Jawa yang telah memasuki kali ke-7, namun ini pertama kalinya dilaksanakan secara virtual dan akan berlangsung selama 6 (enam) hari, dari 5 hingga 10 Oktober 2020 dengan mengambil tema “Akselerasi Peran Ekonomi Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Regional”.
"Ekonomi dan keuangan syariah menjadi pelengkap ekonomi konvensional yang sudah lebih awal berkembang. Tentu saja agar bisa menjadi alternatif pilihan yang baik bagi masyarakat Indonesia, perlu strategi pengembangan yang komprehensif dan terintegrasi agar implementasinya dapat terakselerasi dengan efektif," tambah Herawanto.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam sambutannya menyampaikan, bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerja sama dengan Bank Indonesia Jawa Barat telah mengimplementasikan berbagai program untuk menjadikan Jawa Barat sebagai poros pendidikan ekonomi keuangan syariah di Indonesia yang berfokus pada kesejahteraan ekonomi rakyat.