Banjarmasin, Sonora.ID – Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan hingga akhir tahun ini diperkirakan tumbuh lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019.
Pandemi CoVID-19 yang berlangsung selama 8 bulan terakhir dan juga berlangsung hampir di seluruh negara, berdampak besar bagi turunnya permintaan ekspor, yang semakin diperparah dengan turunnya permintaan domestik akibat rendahnya daya beli masyarakat.
Hal itu dipaparkan oleh Amanlison Sembiring, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, dalam Seminar Ekonomi dan Bisnis pada Jumat (09/10) lalu, yang digelar secara virtual.
Baca Juga: 7 Hoaks yang Dibantah Presiden Jokowi Mengenai UU Cipta Kerja
Dalam seminar yang mengangkat tema ‘Mendorong Percepatan Penyerapan Fiskal dan Peningkatan Sektor Ekonomi Potensial’, Ia juga mendiseminasikan Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Kalimantan Selatan untuk edisi Agustus 2020.
Di mana selain turunnya permintaan domestik dan ekspor dari negara-negara tujuan, terbatasnya fiskal daerah juga berpengaruh.
“Hal ini menyebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan 2020,” tuturnya.
Kendati demikian, para ekonom di Bank Indonesia memprakirakan ada potensi peningkatan di tahun depan, seiring dengan mulai pulihnya sektor konsumsi rumah tangga yang sempat terpuruk hebat di tahun ini.