Palembang, Sonora.ID - Dalam rangka memperingati hari jadi daerah yang dikenal dengan sebutan Bumi Bende Seguguk tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten OKI melaksanakan Rapat Paripurna XXXI Masa Persidangan III DPRD Kabupaten OKI, Minggu (11/10), di ruang Rapat Paripurna DPRD Kabupaten OKI.
Selain Pemerintah dan DPRD Kabupaten OKI, kegiatan ini juga dihadiri oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan H. Herman Deru.
Dalam sambutannya, Herman Deru mengajak semua pemangku kepentingan untuk menyamakan visi dalam membangun Kabupaten OKI. Apalagi, kabupaten ini telah menjadi tiga besar penghasil pangan di Provinsi Sumatera Selatan.
“Sudah jauh kabupaten-kabupaten lain. Sudah ada hasilnya. Ini report bukan feeling, tapi nyata. Pada tiga besar kita, Banyuasin, OKU Timur, OKI,” ujar Herman Deru, dalam video yang diunggah akun instagram @humasprovsumsel, Minggu (11/10).
Baca Juga: Tingkatkan Partisipasi Pemilih, ini Saran Mantan Ketua KPU Palembang
Menurutnya, penambahan Perluasan Area Tanam Baru (PATB) di Kabupaten OKI masih sangat dimungkinkan. Bahkan, penambahannya bisa lebih dari satu juta hektare.
“Ini yang harus kita ubah, bersamaan dengan kemajuan zaman,” ungkap pria yang menjabat sebagai Gubernur Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2018 lalu tersebut.
Ia menilai, modernisasi bukan dalam bentuk alat mesin pertanian (alsintan) saja. Lebih dari pada itu, modernisasi juga harus terjadi pada pola pikir petani.
Selama ini, lanjutnya, petani di Sumatera Selatan masih merasa bangga dengan hasil pertanian yang dicapainya. Ia bahkan memberikan gambaran tentang berapa besar pendapatan yang dihasilkan oleh petani.
“Tiga koma lima ton kali sepuluh ribu, baru 35 juta. Tigapuluh lima juta dalam sekali panen, 100-120 hari. Dibagi lagi sewa alsintan dan lain sebagainya. Ujung-ujungnya petani hanya dapat sepuluh juta dalam satu masa panen dalam satu hektare. Sepuluh juta ini, merasa dia ini untung. Belum. Kalau dibagi, sepuluh juta tadi dengan 100 hari, berarti baru 100 ribu per hari,” ujar mantan Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Timur dua periode tersebut.
Menurutnya, hal inilah yang harus diintesifikasikan agar roda tersebut mengalami kenaikan.