Sonora.ID - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berulang kali menolak untuk meninggalkan jabatannya secara damai jika dia kalah dalam pemilihan. Sebaliknya, dia mentang penipuan pemilih dan pemilihan yang curang.
Banyak penegak hukum dan ahli keamanan dalam negeri telah memberikan peringatan tentang kemungkinan kekerasan setelah pemilihan yang diperebutkan.
Tidak ada dalam kata-kata atau perilaku Presiden yang menunjukkan bahwa dia akan menjadi kekuatan yang menenangkan atau akan meninggalkan Gedung Putih tanpa perlawanan, baik di gedung pengadilan maupun di jalanan.
Baca Juga: Putra Presiden AS Donald Trump dinyatakan Pulih dari Covid-19
Untuk mengantisipasi kerusuhan pasca-pemilu, jaksa penuntut dari semua lapisan dapat memutuskan akan membuat kesepakatan. Trump mungkin setuju untuk diam-diam menyelamatkan dirinya sendiri.
Dan hal yang sama berlaku untuk kreditor dan investor. Tidak ada bank di dunia ini yang pemegang sahamnya mengizinkan negosiasi ulang persyaratan kredit dengan orang yang mempromosikan kekerasan di jalan-jalan Amerika dan menciptakan ketidakstabilan internasional di pasar modal.
Tidak ada yang akan mendanai jaringan media Trump jika kota-kota di AS rusuh dikarenakan apa yang dilakukan Trump. Hal yang sama berlaku untuk politisi dari kedua partai dan setiap institusi yang terlibat dengan Trump.