Banjarmasin, Sonora.ID - Dugaan intimidasi dari kepolisian terhadap kolega atau kerabat bahkan orang tua peserta aksi unjuk rasa penolakan Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja dirasakan langsung salah seorang mahasiswa.
Tidak hanya melalui surat pemanggilan sebagai saksi, MP, salah seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Banjarmasin rupanya juga telah menerima kunjungan ke rumah, hingga menghubungi orang tuanya.
"Tanggal 14 Oktober lalu. Orang tua saya di desa (luar kota Banjarmasin) didatangi langsung oleh pihak Polres dan Bhabinkamtibmas," ucapnya kepada Smart FM, usai jumpa pers di Siring Patung Bekantan, Senin (02/11) pagi.
Baca Juga: Ketua DPW Pekat IB Sumsel: Aspirasi Demokrasi Harus Disuarakan dengan Baik
Ia mengaku, orang tuanya ditemui pihak kepolisian yang melobi agar dirinya tidak mengikuti aksi unjuk rasa.
"Yang kedua kalinya, mereka datang membawakan sembako. Karena orang tua saya tidak tahu, ya diterima saja sembako itu. Saya pun mengetahuinya ketika orang tua saya menelepon," bebernya.
Cerita itu tidak hanya dialami oleh MP, melainkan demonstran lainnya, MI, dari kampus lainnya.
Baca Juga: Demo Hari Sumpah Pemuda, Mahasiswa di Makassar Tutup Jalan